MATA IPS

Senin, 01 Oktober 2012

MENGHAPUS KORUPSI

Menghapus Korupsi


Senin, 1 Oktober 2012 | 14:52 WIB
Oleh Mochtar Naim

Dari mana harus dimulai? Jika pertanyaan ini diajukan kepada seorang sosiolog yang menekuni masalah-masalah patologi sosial, jawabnya sama seperti yang diberikan oleh dokter dalam menghadapi pasiennya.
Korupsi dan derivatifnya—kolusi, nepotisme, despotisme—adalah penyakit masyarakat. Oleh karena itu harus dimulai dengan melakukan diagnosis, yaitu mencari penyebab dari penyakit itu. Jika penyebabnya sudah ditemukan, penyebabnya itulah yang diangkatkan melalui terapi-terapi penyembuhan dan dengan resep obat-obat yang tepat.
Pertanyaan, dapatkah korupsi sebagai penyakit masyarakat itu diangkat? Jawabnya, sama seperti dokter menjawab pertanyaan pasiennya: Insya Allah, dapat! Kecuali kalau penyakitnya sudah lajat, sudah sangat payah, memang tidak bisa disembuhkan lagi. Yang ditunggu adalah kematian. Bukankah kematian masyarakat akibat korupsi sudah kita temukan di mana-mana dalam lembaran sejarah? Kuburannya pun bertebaran di mana-mana.
Memang, penyakit masyarakat bernama ”korupsi” itu telah ada sejak manusia ada. Secara potensial inheren ada pada tiap manusia. Namun, manusia itu disebut manusia karena dia berusaha melawan dan memerangi sifat-sifat buruk (sayyiah), jelek (lawwamah), dan kesetanan (syaithaniyyah)-nya dengan petunjuk-petunjuk Ilahi dan akal sehatnya. Itu sebabnya, dalam Islam, keimanan dan ketakwaan harus senantiasa diperbarui dan diperkuat. Perjalanan hidup seseorang tak pernah berupa garis lurus yang terus menanjak atau terus menurun, tetapi keduanya. Itu sebabnya kenapa ada orang yang pada mulanya baik, lurus, jujur, tidak korupsi, tetapi akhirnya jelek dan menjadi koruptor besar. Begitu juga sebaliknya.
Karena itu, dari segi pendekatan psiko- teologis dan dari tinjauan mikrokosmis ini, penyembuhan penyakit korupsi dan antek-anteknya—betapapun luas dan meruyaknya—harus dimulai dari diri.
Pendekatan bersifat kejiwaan yang dimulai dari diri, bagaimanapun, harus dilakukan karena yang sakit itu sesungguhnya adalah jiwa. Penyakit jiwa terapinya terutama agama. Tak ada terapi kejiwaan yang lebih ampuh dan lebih menyentuh kecuali pendekatan kejiwaan bernuansa keagamaan. Dalam psiko-terapi yang bernuansa keagamaan, manusia yang telah terputus talinya dengan Sang Penciptanya dihubungkan kembali sehingga dia merasakan ada pihak lain selain dirinya yang akan membantu dia, yaitu Sang Pencipta.
Multilevel dan multifaset
Bagaimanapun, manusia tidak sendiri hidup di dunia ini. Dia tak akan survive dan ada kalau tak ada manusia lain bersamanya. Di tengah-tengah masyarakat inilah dia hidup. Korupsi itu ada dan baru ada ketika dia hidup bersama masyarakatnya.
Pada dimensi bersifat makrokosmis yang berorientasi kemasyarakatan ini, maka korupsi yang tadinya bersifat individual sekarang juga bersifat sosial, bahkan kultural. Sekarang kaitannya tak hanya pada diri orang per orang, juga pada sistem yang berlaku dan corak kebudayaan yang dianut. Ini yang membedakan ada masyarakat yang bisa mengendalikan laju fenomena korupsi, kolusi dan nepotisme itu, dan ada yang terbawa hanyut karenanya.
Fenomena korupsi ini pada analisis pertama bisa dibagi dua menurut corak sistem, lembaga, dan budaya yang berlaku. Pertama, bercorak demokratis, egaliter, dan menempatkan hukum berdiri di atas penguasa. Kedua, bercorak feodalistis, hierarkis, dan menempatkan penguasa berdiri di atas hukum. Secara hipotetis dikatakan: yang pertama laju korupsinya rendah dan terkendali, yang kedua laju korupsinya tinggi dan tak terkendali.
Bukti historis-empirik dan aktual dari negara-negara yang melaksanakan corak pertama ada di mana-mana. Begitu pun contoh corak kedua. Negara-negara terbelakang dan dunia ketiga yang sedang bergulat menyelesaikan dirinya dan yang telah melewati puncak perkembangan dan kemajuannya relatif akut korupsi, kolusi dan nepotismenya. Sementara negara-negara maju yang demokratis, terbuka, dan menempatkan hukum di atas semua orang dan semua kepentingan umumnya KKN- nya—kalau ada—terkendali dan rata-rata di bawah ambang toleransi.

Sekarang ke pangkal kaji: dapatkah semua ini dihapus? Kalau dapat, dari mana harus dimulai? Tentu saja dapat kalau memang kita mau menghapusnya! Semua itu lalu harus dimulai dengan azam yang kuat, dengan tekad dan iktikad yang bulat dan menyatakan perang sampai ke akar- akarnya. Niat dan azam yang kuat ini tentu harus dibarengi perbuatan nyata yang konkret dan terprogram. Pendekatannya pun harus bersifat multifaset, multilevel, dan terpadu secara berkesinambungan.
Sedikitnya ada empat pendekatan multilevel yang secara serempak dan terpadu harus dilakukan: pendekatan struktural- sistemik, pendekatan kultural, pendekatan keagamaan, dan pendekatan suri teladan dari para pemimpin.
Dengan pendekatan struktural-sistemik berarti semua perangkat hukum dan pelembagaan dalam rangka pemberantasan korupsi harus disiapkan. Undang-undang yang dikeluarkan harus bersanksi berat. Adapun yang dikejar dengan cara capital punishment ini: pelajaran bagi khalayak ramai agar tidak mencoba-coba melakukannya.
Di balik semua perangkat hukum ini tentu saja adalah perlakuan hukum yang sama dan tidak memihak. Hukum harus ditempatkan di atas semua orang, golongan, dan kepentingan tanpa pilih kasih. Jika ini berjalan, korupsi dan tindak kejahatan lain apa pun akan berkurang.
Hukum juga akan berjalan secara efektif jika sistem kontrol yang bersifat timbal balik dihidupkan kembali. Prinsip trias politika adalah sebuah keniscayaan yang mau tak mau memang harus dihidupkan dan diberlakukan kembali. Lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif di samping setara juga harus bersifat saling mengontrol dan saling mengingatkan.
Pendekatan kultural

Pendekatan kultural tak kalah penting dalam upaya menghapus korupsi secara tuntas dan total. Seperti dimaklumi, penyebab utama maraknya KKN di bumi Indonesia—terutama selama Orde Baru dan Lama—adalah karena kita kembali ke dunia lama kita yang sesungguhnya sudah tidak cocok lagi dengan kebutuhan hidup sekarang. Penghalang utama adalah kultur bangsa kita sendiri yang selama berabad- abad hidup secara akrab dengan korupsi, kolusi dan nepotisme itu.
Peranan sebagai perantara yang dimainkan oleh kelompok keturunan asing, khususnya China, dalam perdagangan untuk kepentingan keraton berlanjut sampai hari ini dalam jumlah dan skala yang makin besar. Kehidupan para priayi yang lebih memilih hidup senang tanpa berpayah-payah telah menyebabkan kolusi dan nepotisme menjadi bagian tak terpisahkan, bahkan telah membudaya dari kehidupan feodal di bumi Indonesia.
Dengan pendekatan kultural, struktur pemerintahan dan kekuasaan yang dijiwai oleh semangat feodalisme itu harus dikikis habis. Kita harus menyatakan perang terhadap feodalisme dan nepotisme itu sendiri. Dengan memberlakukan dan menggantikannya dengan sistem demokrasi, di mana rakyat yang berdaulat—bukan raja atau presiden—maka feodalisme dan nepotisme yang telah berurat berakar itu diharapkan akan hapus pada waktunya.
Lalu, seperti telah disinggung di atas, pendekatan agama. Apa pun corak pendekatan yang dilakukan—struktural-sistemik, hukum, kelembagaan dan kebudayaan—jika tak dijiwai semangat keagamaan, orang hanya takut korupsi karena ada undang-undang, ada polisi, dan ada sanksi hukum yang sifatnya formal. Semua itu, seperti selama ini, bisa dibeli dan dikelabui. Adapun yang bisa menahan diri kita untuk tidak korupsi yang ternyata jauh lebih efektif justru adalah pertahanan yang ada dalam diri sendiri. Pertahanan itu namanya agama, walau yang keluar dalam bentuk norma, sikap, dan perilaku. Melalui ajaran-ajaran keagamaan ini, orang lalu tertahan untuk melakukan apa-apa yang tidak baik dan menyalahi hukum. Sanksi agama yang melekat dalam diri orang per orang bisa lebih ampuh dan lebih efektif daripada sanksi hukum mana pun. Praktik puasa hanyalah satu contoh betapa tanpa dilihat oleh siapa pun orang tak akan makan-minum yang membatalkan puasa.
Komponen keempat, walau bukan yang terakhir, teladan yang baik dari para pemimpin. Adagium dalam Islam, ”mulailah dari dirimu sendiri”, sangat tepat dan berlaku dalam contoh keteladanan ini. Apatah lagi dalam Islam tiap orang adalah pemimpin, dan pemimpin itu bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya.
Namun, kombinasi dari semua ini secara terpadu, multilevel, dan multifaset tentu lebih menjamin terkikis habisnya praktik dan budaya korupsi di bumi Indonesia. Jika dikerjakan dengan sungguh- sungguh, seperti yang kita lihat dengan contoh teladan dari negeri-negeri jiran, dalam satu generasi yang sama sudah akan terlihat buktinya.

Mochtar Naim Sosiolog
 
Sumber :
Kompas Cetak
Editor :
Inggried Dwi Wedhaswary

http://nasional.kompas.com/read/2012/10/01/14520965/Menghapus.Korupsi

Kamis, 27 September 2012

KONFLIK SOSIAL BAB 2

BAB 2
                                                                  KONFLIK SOSIAL

Standar kompetensi : 5. Memahami Struktur Sosial serta Berbagai Faktor Penyebab Konflik dan Mobilitas Sosial
Kompetensi Dasar    : 5.2  Menganalisis faktor penyebab konflik sosial dalam masyarakat
Tujuan Kegiatan Belajar (TKB)
Setelah melakukan kegiatan belajar, siswa dapat :
1.    Menjelaskan pengertian konflik sosial
2.    Mengidentifikasi faktor penyebab konflik sosial
3.    Mengidentifikasi bentuk-bentuk konflik sosial
4.    Menganalisis dampak konflik sosial
5.    Mengidentifikasi bentuk pengendalian konflik sosial

RINGKASAN MATERI
1.    PENGERTIAN KONFLIK SOSIAL
    Konflik diartikan secara sederhana sebagai saling memukul.
    Konflik sosial adalah bentuk interaksi sosial yang terjadi pada perorangan atau kelompok yang berupaya mencapai tujuannya sendiri dengan mengalahkan atau menundukkan pihak lain.
    Pengertian Konflik menurut beberapa ahli :
1.    Soerjono Soekanto
    Konflik sebagai perjuangn untuk memperoleh nilai, status, kekuasaan, di mana tujuan dari mereka yang berkonflik, tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan saingannya.
2.    Berstein
    Konflik merupakan suatu pertentangan dan perbedaan yang tidak dapat dicegah yang secara potensial dapat mempunyai kegunaan yang fungsional dan konstruktif sebaliknya dapat pula bersifat disfungsional dan destruktif. Menurutnya konflik mempunyai dua potensial yaitu positif dan negatif.
3.    Robert M.Z. Lawang
    Konflik sebagai perjuangan untuk memperoleh nilai, status, kekuasaan di mana tujuan mereka yang memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan saingannya.
4.    Scmidth dan Kochkhan
    Konflik adalah perselisihan di antara dua pihak yang ditandai dengan perilaku yang menunjukkan permusuhan terbuka dan atau dengan gangguan dengan sengaja terhadap pencapaian tujuan pihak yang menjadi lawan.
5.    Ralf Dehredort
    Konflik adalah suatu keadaan pertentangan karena adanya ketidakharmonisan hubungan social di antara anggota kelompok atau antar kelompok dalam masyarakat.

2.    FAKTOR PENYEBAB KONFLIK
1)    Perbedaan Antar Individu
    Coba perhatikan orang tua, adik,dan kakak mu! Kerap muncul persamaan ciri2 fisik di antara mereka, sehingga sering muncul pendapat bahwa sang anak terlihat mirip dgn orang tuanya. Persamaan fisik tadi ternyata tidak menjamin akan terjadinya hubungan yang harmonis di antara mereka. Perbedaan pandangan atau pendapat pun msh bisa terjadi.
2)    Perbedaan Kebudayaan
    Perbedaan kebudayaan dapat memicu terjadinya konflik. Perbedaan kebudayaan antara orang eropa yang dating ke Benua Amerika dan orang Indian yang merupakan penduduk asli menyebabkan terjadinya konflik sampai menelan korban jiwa. Dan sampai saat ini semakin bayak orang Eropa hijrah ke Amerika,sehingga warga Amerika terdominasi Warga Eropa
3)    Perbedaan Kepentingan
    Perbedaan kepentingan antar individu maupun kelompok juga papat memicu terjadinya konflik. Setiap orang atau kelompok tentu memiliki kebutuhan & kepenyingan sedang orang lain atau kelompok lain pun memiliki kepentingan dan kebutuhan sendiri.Contohnya, pengusaha memiliki kepentingan untuk memperoleh laba usaha yang besar
4)    Perubahan Sosial
    Perubahan social di masyarakat mengkibatkan terjadinya konflik. Contohnya, berkembangnya perkotaan menyebabkan lahan perumahan dan pertanian menjadi sempit. Hal ini bisa mendatangkan konflik antar anggota keluarga akibat memperebutkan harta warisan

1)    Faktor Penyebab Konflik Secara Umum
a)    Perbedaan Individu
Setiap individu mempunyai sifat,pendirian,dan perasaan yang berbeda   beda.Perbedaan tersebut dapat menjadi faktor penyebab konflik.
b)    Perbedaan Latar Belakang
Kepribadian seseorang dibentuk melalui proses sosialisasi,yaitu di lingkungan keluarga dan masyarakat.Terkadang apa yang dianggap oleh suatu masyarakat baik,belum tentu oleh masyarakat lain dianggap baik.
c)    Perbedaan kepentingan
Perbedaan kepentingan dapat di sebabkan perbedaan perasaan, pendirian latar belakang kebudayaan,dan sebagainya.
d)    Perbedaan Sosial
Perubahan Sosial yang terlalu cepat terutama dalam nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut.
2)    Faktor Penyebab Konflik Di Indonesia
a)    Ada domonasi suatu kelompok terhadap kelompok lain.
b)    Persaingan dalam mendapatkan mata pencaharian hidup antar kelompok yang berlainan suku.
c)    Terdapat potensi konflik yang terpendamyang telah bermusuhan secara adat.

3.    CARA MENGENDALIKAN, MEREDAKAN KONFLIK
1)    Koersi yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilakukan dengan paksaan.
2)    Kompromi yaitu suatu bentuk akomodasi yang dilakukan dimana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutan agar tercapai penyelesaian dari penyelisihan.
3)    Arbitrasi yaitu konflik yang dihentikan dengan cara mendatangkan pihak ke tiga untuk memutuskan dan kedua belah pihak harus mentaati keputusan tersebut karena bersifat memikat.
4)    Mediasi yaitu penyelesaian konflik dengan mengundang pihak ketiga yang bersifat netral dan tidak hanya berfungsi sebagai penasehat.
5)    Toleransi yaitu suatu bentuk akomodasi di mana ada sikap saling menghargai dan menghormati pendirian masing-masing pihak yang berkonflik.
6)    Konveksi yaitu penyelesaian konflik apabila salah satu pihak bersedia mengalah dan mau menerima pendirian pihak lain.
7)    Konsilasi yaitu suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu tujuan bersama.
8)    Adjudikasi yaitu suatu penyelesaian konflik melalui pengadilan.
9)    Stalemate yaitu suatu keadaan dimana pihak-pihak yang bertentangan memiliki kekuatan seimbang,namun terhenti pada suatu titik tertentu dalam melakukan pertentangan karena kedua belah pihak sudah tidak mungkin lagi untuk maju atau mundur.
10)    Gencatan Senjata yaitu penangguhan permusuhan untuk jangka waktu tertentu guna melakukan pekerjaan tertentu yang tidak boleh di ganggu.
11)    Segregasi yaitu upaya saling memisahkan diri dan saling menghindar diantara pihak-pihak yang bertentangan dalam rangka mengurangi ketegangan.
12)    Cease Fire yaitu menangguhkan permusuhan atau peperangan dalam waktu tertentu sambil mengupayakan terselenggaranya penyelesaian konflik,diantara pihak-pihak yang bertikai.
13)    Dispasement yaitu usaha mengakhiri konflik dengan mengalihkan perhatian pada objek masing-masing.

4.    CARA-CARA PENYELESAIAN KONFLIK
Konflik dapat berpengaruh positif atau negatif, dan selalu ada dalam kehidupan. Oleh karena itu konflik hendaknya tidak serta merta harus ditiadakan. Persoalannya, bagaimana konflik itu bisa dimanajemen sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan disintegrasi sosial. Pengelolaan konflik berarti mengusahakan agar konflik berada pada level yang optimal. Jika konflik menjadi terlalu besar dan mengarah pada akibat yang buruk, maka konflik harus diselesaikan.
Di sisi lain, jika konflik berada pada level yang terlalu rendah, maka konflik harus dibangkitkan (Riggio, 1990). Berbeda lagi dengan yang dinyatakan oleh Soetopo (1999) bahwa strategi pengelolaan konflik menunjuk pada suatu aktivitas yang dimaksudkan untuk mengelola konflik mulai dari perencanaan, evaluasi, dan pemecahan/penyelesaian suatu konflik sehingga menjadi sesuatu yang positif bagi perubahan dan pencapaian tujuan.    
Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengelolaan konflik, dapat ditegaskan bahwa pengelolaan konflik merupakan cara yang digunakan individu dalam mengontrol, mengarahkan, dan menyelesaikan konflik, dalam hal ini adalah konflik interpersonal.
Hodge dan Anthony (1991), memberikan gambaran melalui berbagai metode resolusi (penyelesaian) konflik, sebagai berikut:
1.     Dengan metode penggunaan paksaan. Orang sering menggunakan kekuasaan dan kewenangan agar konflik dapat diredam atau dipadamkan.
2.     Dengan metode penghalusan (smoothing). Pihak-pihak yang berkonflik hendaknya saling memahami konflik dengan bahasa kasihsayang, untuk memecahkan dan memulihkan hubungan yang mengarah pada perdamaian.
3.     Penyelesaian dengan cara demokratis. Artinya, memberikan peluang kepada masing-masing pihak untuk mengemukakan pendapat dan memberikan keyakinan akan kebenaran pendapatnya sehingga dapat diterima oleh kedua belah pihak.
Cribbin (1985) mengelaborasi terhadap tiga hal, yaitu mulai yang cara yang paling tidak efektif, yang efektif dan yang paling efektif.
    Menurutnya, strategi yang dipandang paling tidak efektif, misalnya ditempuh cara:
1)     Dengan paksaan. Strategi ini umumnya tidak disukai oleh kebanyakan orang. Dengan paksaan, mungkin konflik bisa diselesaikan dengan cepat, namun bisa menimbulkan reaksi kemarahan atau reaksi negatif lainnya
2)     Dengan penundaan. Cara ini bisa berakibat penyelesaian konflik sampai berlarut-larut
3)     Dengan bujukan. Bisa berakibat psikologis, orang akan kebal dengan bujukan sehingga perselisihan akan semakin tajam
4)     Dengan koalisi, yaitu suatu bentuk persekutuan untuk mengendalikan konflik. Akan tetapi strategi ini bisa memaksa orang untuk memihak, yang pada gilirannya bisa menambah kadar konflik konflik sebuah ‘perang’
5)     Dengan tawar-menawar distribusi. Strategi ini sering tidak menyelesaikan masalah karena masing-masing pihak saling melepaskan beberapa hal penting yang mejadi haknya, dan jika terjadi konflik mereka merasa menjadi korban konflik.
Usaha manusia untuk meredakan pertikaian atau konflik dalam mencapai kestabilan dinamakan “akomodasi”. Pihak-pihak yang berkonflik kemudian saling menyesuaikan diri pada keadaan tersebut dengan cara bekerja sama. Bentuk-bentuk akomodasi :
1)    Gencatan senjata, yaitu penangguhan permusuhan untuk jangka waktu tertentu, guna melakukan suatu pekerjaan tertentu yang tidak boleh diganggu. Misalnya : untuk melakukan perawatan bagi yang luka-luka, mengubur yang tewas, atau mengadakan perundingan perdamaian, merayakan hari suci keagamaan, dan lain-lain.
2)    Abitrasi, yaitu suatu perselisihan yang langsung dihentikan oleh pihak ketiga yang memberikan keputusan dan diterima serta ditaati oleh kedua belah pihak. Kejadian seperti ini terlihat setiap hari dan berulangkali di mana saja dalam masyarakat, bersifat spontan dan informal. Jika pihak ketiga tidak bisa dipilih maka pemerintah biasanya menunjuk pengadilan.
3)    Mediasi, yaitu penghentian pertikaian oleh pihak ketiga tetapi tidak diberikan keputusan yang mengikat. Contoh : PBB membantu menyelesaikan perselisihan antara Indonesia dengan Belanda.
4)    Konsiliasi, yaitu usaha untuk mempertemukan keinginan pihak-pihak yang berselisih sehingga tercapai persetujuan bersama. Misalnya : Panitia tetap penyelesaikan perburuhan yang dibentuk Departemen Tenaga Kerja. Bertugas menyelesaikan persoalan upah, jam kerja, kesejahteraan buruh, hari-hari libur, dan lain-lain.
5)    Stalemate, yaitu keadaan ketika kedua belah pihak yang bertentangan memiliki kekuatan yang seimbang, lalu berhenti pada suatu titik tidak saling menyerang. Keadaan ini terjadi karena kedua belah pihak tidak mungkin lagi untuk maju atau mundur. Sebagai contoh : adu senjata antara Amerika Serikat dan Uni Soviet pada masa Perang dingin.
6)    Adjudication (ajudikasi), yaitu penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan.

    Adapun cara-cara yang lain untuk memecahkan konflik adalah :
1)    Elimination, yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat di dalam konflik, yang diungkapkan dengan ucapan antara lain : kami mengalah, kami keluar, dan sebagainya.
2)    Subjugation atau domination, yaitu orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar untuk dapat memaksa orang atau pihak lain menaatinya. Sudah barang tentu cara ini bukan suatu cara pemecahan yang memuaskan bagi pihak-pihak yang terlibat.
3)    Majority rule, yaitu suara terbanyak yang ditentukan melalui voting untuk mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan argumentasi.
4)    Minority consent, yaitu kemenangan kelompok mayoritas yang diterima dengan senang hati oleh kelompok minoritas. Kelompok minoritas sama sekali tidak merasa dikalahkan dan sepakat untuk melakukan kerja sama dengan kelompok mayoritas.
5)    Kompromi, yaitu jalan tengah yang dicapai oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam konflik.
6)    Integrasi, yaitu mendiskusikan, menelaah, dan mempertimbangkan kembali pendapat-pendapat sampai diperoleh suatu keputusan yang memaksa semua pihak.

5.    BENTUK-BENTUK KONFLIK
1)    Konflik berdasarkan Sifatnya
a)    Konflik Destruktif
    Konflik destruktif adalah konflik yang muncul karena adanya perasaan tidak senang atau dendam dari seseorang atau kelompok terhadap pihak lain dan cenderung menghancurkan.
b)    Konflik Konstruktif
    Konflik konstruktif merupakan konflik yang menimbulkan keuntungan bagi individu maupun kelompok.
2)    Berdasarkan Pelaku yang Berkonflik
a)    Konflik Vertikal
    Konflik vertikal adalah konflik antarkomponen masyarakat di dalam satu struktur yang memiliki tingkatan atau hieraki.
b)    Konflik Horisontal
    Konflik horisontal adalah konflik yang terjadi antara individu atau kelompok yang memiliki kedudukan yang sama.
c)    Konflik Diagonal
    Konflik diagonal yaitu konflik yang terjadi karena ketidakadilan alokasi keseluruhan sumber daya organisasi sehingga dapat menimbulkan pertentangan ekstrim.
3)    Berdasarkan Sifat Pelaku yang Berkonflik
a)    Konflik Terbuka
    Konflik terbuka merupakan konflik yang diketahui semua pihak.
b)    Konflik Tertutup
    Konflik tertutup merupakan konflik yang diketahui oleh orang-orang atau kelompok yang terlibat konflik.
4)    Berdasarkan Konsentrasi Aktivitas Manusia dalam Masyarakat
a)    Konflik Sosial
    Konflik sosial merupakan konflik yang sering terjadi akibat adanya perbedaan kepentingan sosial dari kepentingan yang berkonflik.
b)    Konflik Politik
    Konflik politik merupakan konflik yang terjadi kaerena adanya perbedaan kepentingan yang berkaitan dengan kekuasaan.
c)    Konflik Ekonomi
    Konflik ekonomi merupakan konflik yang terjadi akibat adanya perebutan sumber daya ekonomi dari pihak yang berkonflik.
d)    Konflik Budaya
    Konflik budaya merupakan konflik yang terjadi akibat adanya perbedaan budaya dari pihak yang berkonflik
e)    Konflik Ideologi
    Konflik ideologi merupakan konflik yang terjadi akibat adanya perbedaan paham yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang
5)    Berdasarkan Cara Pengolahannya
a)    Konflik Interindividu
    Konflik interindividu yaitu terjadi karena ada kaitan erat dengan emosi individu hingga tingkat keresahan yang paling tinggi
b)    Konflik Antarindividu
    Konflik antarindividu adalah konflik yang terjadi antara seseorang dengang satu, sifatnya subtansi, konflik ini menyangkut perbedaan pendapat , ide, gagasan, kepentingan, bahkan emosional.
c)    Konflik Antar Kelompok
    Konflik antar kelompok merupakan konflik yang terjadi antar kelompok satu dengan kelompok yang lain.
d)    Konflik Antarnegara
    Konflik antar Negara bbisa terjadi apabila muncul dominasi suatu Negara atas Negara lainnya. Dilihat dari latar belakangnya terjadinya, konflik dapat dibagi menjadi :
*    Konflik politik
    Banyak sekali konflik berlatar belakang politik yang terjadi di Indonesia. Masalah internal partai politik pun bisa meluas dan menjadi konflik politik berskala nasional yang memakan banyak korban jiwa
*    Konflik ekonomi
    Naiknya  harga2, kurangnya apangan pekerjaan serta kesenjangan pendapatan antara orang kya dgn orng miskin merupakan hal2 yang menyebabkan terjadinya konflik bernuansa ekonomi di dalam masyarakat.
*    Konflik budaya
    Beberapa waktu lalu terjadi perdebatan tentang batasan pornografi dalam UU Antipornografi. Ini disebabkn oleh perbedaan kebudayaan dalam memandang suatu hasil kesenian
*    Konflik Agama
Konflik agama adalah konflik yang dilatarbelakangi oleh agama .perbedaan tata cara beribadah, pandangan dan lainya bisa menyebabkan konflik bahkandalam intra agama sekalipun.


6.    PERBEDAAN KONFLIK DENGAN KEKERASAN
Terkadang orang sulit ntuk mendefinisikan perbedaan antara konflik dengan kekerasaan. Orang menganggap konflik sama dengan kekerasan. Sebenarnya antara konflik dengan kekerasan berbeda.
A Konflik : Pertikaian,pertentangan,perselisihan,disertai tekanan dengan ancaman
B. Kekerasan : Perbuatan yang menyebabkan cedera/matinya sesorang bahkan kerusakan harta benda.

Adapun penyebab dari terjadinya kekerasan adalah sebagai berikut :
1.    Berprasangka buruk kepada pihak lain.
2.    Individu kurang dapat mengendalikan emosi.
3.    Adanya masalah tertentu yang dapat melahirkan suatu permusuhan.
4.    Persaingan yang sangat tajam sehingga kontrol sosial kurang berfungsi.
5.    Dorongan kemauan untuk memperoleh prestasi.

7.    FUNGSI KONFLIK
1)    Fungsi Positif Konflik
    Berfungsi kearah perbaikan struktur sistem sosialnya.
2)    Fungsi Negatif Konflik
    Konflik dapat berfungsi negatif apabila pertentangan tersebut menyebabkan perpecahan atau disentegrasi.

8.    DAMPAK KONFLIK
1)    Dampak Secara langsung
    Adalah akibat langsung yang dirasakan oleh pihak yang terlibat konflik
2)    Dampak Tidak Langsung
    Adalah dampak yang dirasakan oleh pihak yang tidak terlibat langsung dalam konflik.

    Konflik juga mempunyai dampak positif dan negatif
1. Dampak Positif
    *Bertambahnya solidaritas antara anggota kelompok.
    *Munculnya pribadi yang kuat dan tahan uji menghadapi berbagai situasi konflik.
    *Membantu menghidupkan norma yang lama dan menciptakan norma yang baru.
    *Munculnya kompromi antara pihak-pihak yang berkonflik.
2. Dampak Negatif
*    Hancurnya dan retaknya persatuan dan kesatuan.
*    Adanya perubahan kepribadian seorang individu yang negatif.
*    Rusaknya tatanan kehidupan masyarakat.
*    Disorganisasi sosial atau disintegrasi sosial.
*    Krisis sosial.
*    Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia.
*    keretakan hubungan antar kelompokyang bertikai
*    perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dan lain-lain
*    dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.


9.    CONTOH KONFLIK
•    Konflik Vietnam berubah menjadi perang.
•    Konflik Timur Tengah merupakan contoh konflik yang tidak terkontrol, sehingga timbul kekerasan. hal ini dapat dilihat dalam konflik Israel dan Palestina.
•    Konflik Katolik-Protestan di Irlandia Utara memberikan contoh konflik bersejarah lainnya.


EVALUASI KOMPETENSI SISWA 2

1.    Konflik rasial dapat terjadi karena beberapa hal. Penyebab utamanya adalah ……….
a.    Perbedaan tingkah laku dan etika pergaulan
b.    Perbedaan ciri-ciri fisik, terutama warna kulit
c.    Perbedaan tabiat antara ras yang satu dengan yang lain
d.    Adanya benturan kepentingan politik, social, dan ekonomi
e.    Adanya perbedaan pola piker antara ras yang satu dan ras yang lain

2.    Konflik antar kelas social dapat terjadi karena kelas social……….
a.    Yang  rendah kerap kali mengadakan unjuk rasa
b.    Yang  tinggi senang memamerkan kekayaannya
c.    Terganggunya keseimbangan antar kepentingan individu dan kelompok
d.    Yang tinggi kurang  peduli kepada kelas yang rendah
e.    Yang rendah sulit mencukupi kebutuhan sehari-hari

3.    Ciri utama dari konflik adalah keinginan pihak-pihak yang berkonflik untuk ………
a.    Menciptakan integrasi social
b.    Saling memberi pengertian
c.    Bekerjasama untuk mencapai tujuan
d.    Mengalahkan pihak lawan
e.    Berkompetisi sesuai dengan kemampuannya

4.    Suatu penyelesaian konflik dengan jalan merpertemukan pihak-pihak yang bertentangan untuk memperoleh kesepakatan bersama disebut…..
a.    konversi   
b.    ajudikasi   
c.    mediasi
d.    koalisi
e.    koersi

5.    Jika keteraturan social tercipta, maka bentuk interaksi social yang mungkin terjadi adalah………
a.    Pertentangan    
b.    Konflik   
c.    Persaingan
d.    kontravensi
e.    kerja sama

6.    Yang dimaksud konflik status social adalah pertentangan yang terjadi ………….
a.    Karena adanya perbedaan kebudayaan
b.    Akibat seseorang tidak berperilaku sesuai dengan peranannya
c.    Akibat perbedaan kedudukan dalam masyarakat
d.    Antar dua kelompok
e.    Antara perseorangan

7.    Konflik yang dialami masyarakat Indonesia pada era reformasi di segala bidang merupakan contoh konflik…………
a.    Antar suku   
b.    Politik   
c.    Pribadi
d.    Rasial
e.    Internasional

8.    Cara penyelesaian konflik melalui pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak yang berseteru dan keputusannya  bersifat mengikat disebut
a.    Mediasi   
b.    Toleransi  
c.    Koersi
d.    Arbitrasi
e.    Kompromi

9.    Di bawah ini adalah penyebab-penyebab timbulnya konflik, kecuali ....
a.    kesamaan status
b.    adanya perubahan sosial
c.    perbedaan kebudayaan       
d.    perbedaan kepentingan
e.    perbedaan cara mencapai tujuan

10.    Konflik vertikal adalah konflik ....
a.    antar kelompok     
b.    antar kelas sosial          
c.    antar pimpinan
d.    antar suku
e.    antar umat beragama

11.    Konflik antarindividu atau antarkelompok yang sederajat dinamakan konflik ....
a.    diagonal   
b.    vertikal   
c.    tertutup
d.    terbuka
e.    horizontal

12.    Konflik terbuka adalah konflik yang ....
a.    diketahui oleh semua pihak yang ada dalam organisasi
b.    terjadi pada orang-orang yang di luar organisasi
c.    hanya diketahui oleh pihak yang terlibat
d.    terjadi pada orang lain
e.    terjadi karena masalah yang sifatnya terbuka

13.    Konflik antara orang kulit hitam dan kulit putih di Amerika Serikat dinamakan konflik ....
a.    ekonomi   
b.    politik    
c.    budaya           
d.   rasial
e.   golongan

14.    Konflik antarpartai dalam merebut massa termasuk konflik ....
a.    golongan   
b.    ekonomi 
c.    politik
d.    kelompok
e.    budaya

15.    Mengatasi konflik dengan cara kedua belah pihak sama-sama ingin menang dinamakan ....
a.    win-win solution       
b.    lose-lose solution
c.    win-lose solution
d.    lose solution
e.    win solution

16. Penyelesaian konflik yang berakhir di pengadilan di sebut….
a.     mediasi
b.     konsiliasi
c.     adjudikasi
d.     stalemate
e.     elimination

17. Penyelesaian konflik dengan cara memisahkan diri dan saling menghindar adalah….
a.     cease fire
b.     dispasement
c.     stalemate
d.     adjudikasi
e.     segregasi 

18. Cara menyelesaikan konflik dengan mengambil suara terbanyak sebagai penentu keputusan yang disengketakan disebut….
a.     kompromi
b.     majority rule
c.     elimination
d.     integrasi
e.     domination

19. Konflik penjajahan amerika terhadap afganistan termasuk konflik….
a.     konflik antar individu
b.     konflik antar kelompok
c.     konflik politik
d.     konflik ekonomi
e.     konflik antar Negara

20.  konflik yang menghasilkan perubahan kearah system dan pelayanan public yang lebih baik….
a.     positif
b.     destruktif
c.     negative
d.     merusak
e.     anarchis

JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN BENAR
1.    Jelaskan definisi konflik menurut Soerjono Soekanto ?
2.    Sebutkan 3 faktor penyebab konflik di Indonesia /
3.    Jelaskan pengendalian konflik menggunakan Koersi ? berikan satu contoh ?
4.    Sebutkan dan jelaskan bentuk-bentuk konflik berdasarkan sifatnya ?
5.    Jelaskan pengertian konflik horizontal ? berikan satu contoh ?
6.    Jelaskan pengertian konflik tertutup ? berikan satu contoh ?
7.    Jelaskan perbedaan antara konflik dengan kekerasan ?
8.    Jelaskan fungsi positif dan negative dari konflik ? berikan contoh masing-masing 1?
9.    Sebutkan 8 dampak negative dari Konflik ?
10.    Jelaskan pengertian konflik vertical ? berikan satu contoh ?

Senin, 24 September 2012

KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL (BAB 3)

                                                                         BAB 3
                          KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL


Standar Kompetensi     :     6. Mendeskripsikan kelompok social dalam masyarakat mulikultural
Kompetensi Dasar        :     6.1 Mendeskripsikan berbagai kelompok social dalam masyarakat mulikultural
        6.2 Mendeskripsikan perkembangan kelompok social dalam masyarakat mulikultural
        6.3 Mendeskripsikan keanekaragaman kelompok social dalam masyarakat mulikultural
Tujuan Kegiatan Belajar     :

A.     KELOMPOK SOSIAL DAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Manusia dikenal sebagai makhluk sosial yang pada prinsipnya hidup berkelompok baik di lingkungan maupun di masyarakat. Keberadaan ini merupakan proses untuk berinteraksi atau berhubungan dengan yang lain. Dalam ilmu sosiologi kelompok sosial sering juga disebut dengan kerumunan yang dapat diartikan sebagai individu-individu yang berada pada tempat yang sama. Akan tetapi tetaplah ada perbedaan antara kerumununan dengan kelompok sosial.
Perbedaan antara kelompok sosial dengan kerumunan tersebut dibawah ini adalah :
Kelompok sosial                    Kerumunan
1. Bersifat tetap             1. Bersifat sementara
2. Memiliki tujuan sama         2. Tujuan berbeda
3. Interaksi jelas dan terfokus         3. Interaksi tidak terfokus
4. Mengarah pada pembentukan         4. Tidak mengarah pada pembentukan Masyarakat

Di dalam kelompok sosial terdapat bermacam macam suku bangsa, ras, agama dan budaya sehingga terbentuklah masyarakat multikultural. Kata MASYARAKAT MULTIKULTURAL dapat kita pilah menjadi tiga kata yaitu :
a. Masyarakat
Artinya adalah sebagai satu kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh rasa identitas bersama.
b. Multi
Berarti banyak atau beraneka ragam
c. Kultural
Berarti Budaya
Masyarakat Multikultural adalah kesatuan manusia atau individu yang memiliki beraneka ragam budaya. Oleh karena itu dalam masyaarakaatterdapat beranekaragam kelompok sosial dengan sistem norma dan kebudayaan yang berbeda-beda.
Berikut ini pandangan ahli sosiologi tentang masyarakat multikultural
J.S FURNIVALL
Masyarakat multikultural terbentuk oleh dua atau lebih komunitas (kelompok), mereka ini secara budaya dan ekonomi terpisah satu sama lain. Struktur kelembagaan yang terdapat di dalam kelompok tersebut berbeda satu dengan lain.
NASIKUN
Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang menganut banyak nilai. Hal ini terbentuk karena kelompok sosial yang ada di dalamnya memiliki sistem nilai tersendiri.
PIERRE L. VAN DE BERGHE
Masyarakat multikultural memiliki karakteristik sebagai berikut ini
a. Memiliki sub kebudayaan
b. Struktur sosial yang terbentuk rawan terjadi konflik
c. Integrasi sosial tumbuh di atas paksaan dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi
CLIFFORT GEERTZ
Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memiliki ikatan-ikatan primordialitas. Ikatan ini kemudian berkaitan erat dengan label yang diberikan oleh individu/kelompok lain, dengan demikian setiap individu/kelompok memiliki karakter yang berbeda dengan yang lain.
Keaneka ragaman dalam masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini :
1. Memiliki lebih dari subkebudayaan.
2. Membentuk sebuah struktur sosial.
3. Membagi masyarakat menjadi dua pihak, yaitu pihak yang mendominasi dan yang terdominasi.
4. Rentan terhadap konflik sosial.
Dalam Masyarakat multikultural akan dijumpai perbedaan-perbedaan yang merupakan bentuk keanegaragaman seperti budaya, ras suku, agama. Dalam masyarakat multi kultural tidak mengenal perbedaan hak dan kewajiban antara kelompok minoritas dengan mayoritas baik secara hukum maupun sosial. Kelompok sosial memiliki hubungan erat dengan masyarakat multikultural yaitu hubungan
1.    Kelompok sosial sebagai unsur pembentuk masyarakat multikultural.
    Macam-macam kelompok sosial belum tentu membentuk sebuah masyarakat multikultural, namun demikian masyarakat multi kultural tidak akan terwujud tanpa adanya kelompok sosial. Kelompok sosial dikatan sebagai salah satu unsur pembentuk masyarakat multikultural.
2. Kelompok sosial sebagai dinamisator masyarakat multikultural
    Urutan terbentuknya masyarakat multikultural adalah sebagai berikut;
    a. Individu
    b. Kelompok sosial
    c. Masyarakat
    d. Masyarakaat multikultural
    Dari urutan tersebut dapat disimpulkan bahwa kelompok sosial merupakan unsur pembentuk masyarakat multikultural. Konflik pada mayarakat multukultural dapat saja terjadi karena didalamnya terdiri beranekaragam perbedaan akan tetapai hal ini dapat dicegah dengan cara masing-masing saling menjaga diri maupun menghargai.
3.     Kelompok sosial sebagai pengikat masyarakat multikultural
Untuk mempertahankan masyarakat multikultural yang sudah baik perlu dibuat pengikat individu maupun kelompok agar tetap tejaga dengan baik. Pengikat hanya dapat dilakukan dengan bentuk loyalitas angota kelompok tersebut.

B. MASYARAKAT MULTIKULTURAL DI INDONESIA
    Masyarakat indonesia yang memiliki beraneka ragam budaya, bangsa, ras, suku, agama dan adat istiadat maka hal ini mejadi modal terbentuknya masyarakat multikultural.
1.     Faktor penyebab timbulnya masyarakat multikultural di Indonesia
    Timbulnya masyarakat multikultural di Indonesia dianalisa sebagai dampak dari adanya
    a. Keanekaragaman Ras.
    Ras didasarkan pada adanya kesamaan ciri-ciri fisik yang melekat pada seseorang yang membedakan satu orang dengan orang lainnya :
    Ada tiga ras yang dapat kita sebutkan yaitu
    1. Ras Mongoloid
    Memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini
    - Kulit berwarna kuning sawo matang
    - Rambut lurus
    - Bulu badan sedikit
    - Mata sipit
    Mis : Orang Jawa dan Cina
    2. Ras Kaukasoid
    Memiliki ciri-ciri berikut ini
    - Hidung mancung
    - Kulid putih
    - Rambut pirang sampai coklat
    - Kelopak mata lurus
    Mis : Keturunan Portugis di Aceh
    3. Rasa Negroid
    Memiliki ciri-ciri sebagai berikut
    - Rambut keriting
    - Kulid hitam
    - Bibir tebal ddan kelopak mata lurus
    Mis : Orang Papua
    b. Keanekaragaman suku bangsa
    Di indonesia banyak dijumpai beranekaragaman suku bangsa. Suku bahasa ditandai dengan adanya persamaan daerah, bahasa, Dan adat istiadat yang sering juga disebut sebagai Etnis yang menjadikan bentuk masyarakat multikultural. Mis ; Etnis Jawa, Sunda, Bali, Batak, Dayak dst
    c. Keanekaragaman golongan.
    Golongan didasarkan pada persamaan tujuan atau kepentingan, sedangkan di Indonesia terdiri dari beranekaragam golongan yang membentuk masyarakat multikultural.
    Mis : Golongan Pejabat, Golongan Pengusaha, Partai XYZ
    d. Keanekaragaman agama dan kepercayaan
    Agama didasarkan pada apa yang disampaikan tuhan kepada manusia berupa kitap suci yang dijadikan panduan hidup manusia dalam bermasyarakat, & dalam hubungannya dengan tuhan. DiIndonesia dikenal agama yang diakui yaitu : Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha.
    Disamping itu juga berkembang kepercayaan yang didasarkan pada pemaknaan hidup manusia terhadap alam semesta yang menghasilkan pemikiran-pemikiran berupa filsafat, animisme, dinamisme. 

2.     Karakteristik masyarakat multikultural di Indonesia
    Konflik terjadi karena adanya perbedaan yang dapat kita lihat dari masyarakat multikultural termasuk di Indonesia. Hal ini sering kita lihat adanya konflik baik di daerah maupun di perkotaan. Masyarakat indonesia dapat dikatan sebagai masyarakat mutikultural yang belum sempurna, hal ini dapat kita lihat dari beberapa hal yaitu :
    a. Masih terdapat dominasi satu kelompok atas kelompok lainnya
    b. Struktur sosial yang ada lebih banyak menguntungkan pihak yang mendominasi
    c. Konflik sosial yang muncul masih sering berlanjut dengan kekerasan
        Masalah yang muncul dalam masyarakat multikultural adalah sebagai berikut ;
    a. Masalah Kultural
    1. Loyalitas yang berlebihan
    Mementingkan diri sendiri/kelompok secara berkelebihan secara membabi buta, akibatnya akan menghambat penyatuan dengan kelompok lain.
    2. Etnosentris
    Pandangan yang menganggap rendah kebudayaan dari kelompok lain.
    3. Eksklusivisme
    Sikap enggan berinteraksi dengan kelompok lain. Hal ini menjadikan sikap tertutup.
    b. Masalah Struktural
    Biasanya hal ini menyangkut masalah kondisi politik dan ekonomi. Kondisi politik yang tidak demokratis membuat masyarakat ekonomi lemah akan semakin tersudut dan pemerintahnya memerintah secara otoriter. Sementara itu, struktur pemerintahan kapitalistik cenderung melahirkan pengusaha yang menjalin hubungan kolusi dengan pejabat.
    Sementara dalam masyarakat yang demokratis dengan ekonomi yang sehat hal ini bisa ditekan bahkan bisa menghasilkan Integrasi Nasional.

C. KEANEKARAGAMAN KELOMPOK SOSIAL
    Kelompok sosial yang ada pada masyarakat multikultural bermacam-macam. Berikut ini adalah macam-macam kelompok sosial di masyarakat menurut pandangan para ahli sosiologi.
    1. Solidaritas Mekanik dan organik.
    Diperkenalkan oleh EMILE DURKHEIM bahwa kelompok manusia terbagi atas dua yaitu kelompok manusia didasarkan pada:
    a. Segi mekanik
    Merupakan bentuk naluriah yang ditentukan oleh pengaruh ikatan geografi, biogenetik dan keturunan lebih lanjut. Setiap kelompok dapat memenuhi kebutuhan tanpa bantuan dari pihak lain. Setiap anggota diikat oleh kesadaran kolektif sebagai satu kelompok dan kepercayaan yang bersifat memaksa.
    b. Segi Fungsional
    Merupakan hasil kesadaran manusia atau keinginan yang rasional. Bentuk solidaritas bersifat mengikat sehingga terbentuk ketergantungan. Pengikatan berdasarkan kesepakatan yang terjalin.
    2. Gemeinschaft dan Gesellsschaft
    Konsep ini diperkenalkan oleh ahli sosiologi dari Jerman FERDINAND TONNIES yang berpendapat kelompok masyarakat terbagi menjadi :
    a. Gemeinschaft
    Adalah bentuk kehidupan bersama yang anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang bersifat alamiah dan kekal, hal ini dapat terbentuk pada ikatan keturunan contohnya keluarga.
    Cirinya :
-    Intimate, artinya hubungannya menyeluruh dan mesra
-    Private, artinya hubungannya bersifat pribadi
-    Exlusive, artinya hubungannya  hanya untuk kita saja (In-Group) bukan untuk orang luar (Out-group)
    Jenis-jenis Gemeinschaft terbagi menjadi 3 yaitu:
-    Blood yaitu mengacu pada ikatan kekerabatan ( garis keturunan )
-    Place yaitu merupakan ikatan berdasarkan kedekatan tempat tinggal atau tempat bekerja.
-    Mind yaitu mengacu pada hubungan persahabatan baik karena keahlian, pekerjaan atau pandangan yang sama.
    b. Gesellsschaft
    Adalah kelompok yang didasari oleh ikatan lahiriah yang jangka waktunya terbatas, Dilandaskan oleh kepentingan : contohnya ikatan para pedagang atau pekerja, buruh yang memiliki kepentingan secara rasional.
    Perbedaan yang dapat kita simpulkan antara Gemeinschaft dengan gesellschaft
    Gemeinschaft : Individu tetap menyatu walaupun ada perbedaan kelompok.
    Gesellschaft : Walaupun menyatu tetap saja sebagai individu yang terpisah.
    3. Kelompok Primer dan Sekunder
    COOLEY DAN FARIS menyebutkan ada dua tipe kelompok dalam masyarakat, yaitu kelompok;
    a. Primer
Ditandai dengan pergaulan dan kerjasama tatap muka yang intim, ruang lingkupnya adalah keluarga, teman maupun rukun warga.
    b. Sekunder
Ditandai dengan pergaulan yang formal, tidak pribadi dan bercirikan kelembagaan, misalnya partai politik atau organisasi formal lainnya.
    4. In-Group dan out-group
Diperkenalkan oleh WILLIAM GRAHAM SUMMER yang membagi kelompok masyarakat menjadi dua yaitu:
    a. In Group
Kelompok dalam artinya hanya melibatkan dari dalam kelompoknya saja. Biasanya memiliki ciri-ciri adanya persahabatan, kerjasama, keteraturan, kedamaian, solidaritas yang tinggi.
    b. Out group
Sikap yang dilakukan terhadap kelompok lain.
Ini digunakan untuk memberikan parameter sikap solidaritas kelompok kami dan kelompok mereka, sehingga memberikan dampak perlakuan yang berbeda.
    Dalam in-group, ciri yang tampak antara lain :
o    Persahabatan
o    Kerjasama
o    Keteraturan
o    Kedamaian
o    Solidaritas yang tinggi terhadap sesama anggota kelompok (ingroup felling)
o    Menganggap kelompok sebagai pusat segala-galanya
o    Melihat mereka yang berada diluar kelompok sebagai musuh

EVALUASI KOMPETENSI SISWA 3

1.  Pengertian masyarakat multicultural adalah ………..
    a.    masyarakat yang tinggal menetap pada daerah-daerah yang terpisah antara satu dengan yang lainnya.
    b.    terdiri dari sejumlah penduduk yang sangat besar dan padat
    c.    memiliki keunikan ciri social maupun cultural
    d.    terdiri dari dua atau lebih kelompok yang hidup sendiri-sendiri
    e.    ditandai dengan adanya perbedaan lapisan social yang tajam

2.    Kecemburuan antar kelompok social merupakan akibat dari……
a.    Adanya hubungan yang tidak berimbang antar kelompok-kelompok social yang ada
b.    Kesetaraan dalam mengakomodasiakan budaya local
c.    Ketidakadilan mengakomodasikan budaya local
d.    Pengakomodasian budaya local yang berlebihan
e.    Hubungan setara antar budaya-budaya local yang ada

3.    Agar persatuan tetap terjaga, maka di Indonesia tetap menghargai perbedaan kepercayaan. Untuk itu perlu adanya………antar umat beragama.
a.    Komunikasi   
b.    Toleransi  
c.    Fanatisme
d.  Kerja sama
e.  Ibadah bersama
4.    Sikap menyadari dan menghargai bangsa yang terdiri dari berbagai suku dengan budaya masing-masing disebut………
a.    Penghargaan social
b.    Hubungan social
c.    Toleransi social
d.    Empati social
e.    Komunikasi social

5.    Di daerah lain (suku lain) sedang tertimpa musibah angin topan, kita dengan beramai-ramai memberikan bantuan kepada korban. Sikap tersebut dinamakan……..
a.    Penghargaan social
b.    Hubungan social
c.    Toleransi social
d.    Empati social
e.    Komunikasi social

6.    Kemajemukan dari berbagai suku bangsa terjadi karena…………………
a.    Adanya perbedaan bahasa dan adat istiadat
b.    Adanya perbedaan fungsi social
c.    Adanya perbedaan ciri-ciri fisik
d.    Adanya persamaan kedudukan
e.    Adanya perbedaan status hubungan


7.    Suatu sikap menilai kebudayaannya sendiri yang paling baik adalah ……
a.    Primordialisme   
b.    Etnosentrisme       
c.    Fanatisme
d.    Xenosentrisme
e.    Fedeolisme

8.    Kerugian dari ethnocentrisme adalah……
a.    Kesetabilan kebudayaan
b.    Mempertinggi semangat patriotism
c.    Nasinalisme
d.    Menimbulkan desintegrasi
e.    Memindahkan asimilasi kebudayaan

9.    Pengaruh kemajemukan masyarakat terhadap kehidupan social adalah terjadinya dua proses penting, yaitu…….
a.    Persatuan dan kesatuan
b.    Konflik dan integrasi
c.    Solidaritas dan integrasi
d.    Etnosentrisme dan konflik
e.    Interaksi an integrasi

10.    Toleransi dan interaksi dapat meredam potensi ... pada masyarakat yang majemuk.
a.    Konflik   
b.    Akulturasi   
c.    Kombinasi
d.   Akomodasi
e.   Pembauran

11.    Masyarakat Indonesia yang sangat majemuk berpotensi untuk terjadinya konflik social. Namun, hal ini jarang terjadinya karena adanya…..
a.    Toleransi dan interseksi dalam masyarakat
b.    Mediasi dan konsoliasi dalam masyarakat
c.    Konsolidasi dan interseksi di masyarakat
d.    Stalemente dan interseksi di dalam masyarakat
e.    Akomodasi dan interseksi yang seimbang

12.    Pengertian dari etnosentrisme adalah ……….
a.    Selalu melihat kebudayaan orang lain dari segi jelek
b.    Selalu menganggap kebudayaan orang lain lebih jelek
c.    Selalu menganggap kehidupan golongan lebih baik
d.    Selalu mengangap kebudayaan sendiri lebih rendah dari pada kebudayaan orang lain
e.    Selalu mempertahankan kebudayaan yang dibawa dari kecil

13.    Kemajemukan masyarakat dapat menimbulkan konflik politik berupa…………
a.    Dominasi majikan terhadap buruh
b.    Pembunuhan yang sadis
c.    Aksi protes dan unjuk rasa
d.    Perkelahian antar pelajar
e.    Penculikan anak orang kaya

14.    Bangsa Indonesia bangga atas keramahtamahan dan kegotoroyongannya sementara bangsa Amerika bangga akan kekayaannya. Pernyataan tersebut merupakan contoh……………
a.    Chauvinism               
b.    Sukuisme             
c.  Primordialisme
  d.  nasionalisme
  e.  sukuisme

15.    Sikap membanggakan sesuatu yang berasal dari daerah asalnya merupakan………….
a.    etnosentrisme       
b.    Sukuisme       
c.    Nasionalisme
d.    chauvinisme
e.    primordialisme

16.    Dampak negative primordialisme yaitu……
a.    Meneguhkan cinta tanah air
b.    Menghambat proses asimilasi dan integrasi
c.    Mempertinggi kesetiaan terhadap bangsa
d.    Menambah semangat patriotism
e.    Menjaga keutuhan budaya

17.    Dampak negative etnosentrisme yaitu…..
a.    Meneguhkan cinta tanah air
b.    Kesetiaan terhadap bangsa
c.    Menjaga keutuhan budaya
d.    Menambah semangat patriotism
e.    Menghambat proses asimilasi kelompok berbeda

18.    Salah satu pengaruh primordialisme terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu……
a.    Mendorong proses integrasi Nasional
b.    Menghambat proses integrasi Nasional
c.    Menghilangkan sentimen kedaerahan
d.    Mempertajam perbedaan pandangan
e.    Majemuk segmentasi

19.    Ciri-ciri kas Kaukosid yaitu………
a.    Hidung mancung
b.    Rambut keriting
c.    Kulit sawo matang
d.    Bibir tebal
e.    Mata sipit

20.    Kelompok dalam (in-group) mempunyai cirri-ciri sebagai berikut kecuali……
a.    Persahabatan
b.    Kerja sama
c.    Keteraturan
d.    Kedamaian
e.    Keikhlasan

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1.    Jelaskan 4 perbedaan antara Kelompok social dan Kerumunan ?
2.    Jelaskan definisi masyarakat Multikultural menurut Nasikun ?
3.    Sebutkan 4 ciri-ciri Keaneka ragaman masyarakat menurut Cliffort Geertz ?
4.    Sebutkan 4 faktor penyebab munculnya masyarakat multicultural di Indonesia ?
5.    Sebutkan ciri-ciri Ras Negroid ? beri contoh masyarakat dengan Ras Negroid ?
6.    Jelaskan pengertian Gemeinschaft dan ciri-cirinya dan jenisnya ?
7.    Jelaskan pengertian Etnosentrisme ?
8.    Jelaskan yang dimaksud dengan kelompok Sekunder ? berikan satu contoh ?
9.    Jelaskan pengertian manusia dilihat dari segi mekanik ?
10.     Jelaskan pengertian In Group dan sebutkan ciri-ciri yang tampak ?






KEBUDAYAAN (BAB 4)

                                                                           BAB 4
                                                                   KEBUDAYAAN


Standar kompetensi  :     7.     Memahami Kesamaan dan Keberagaman Sosial
Kompetensi Dasar    :   
7.1      Mengidentifikasi berbagai budaya lokal, pengaruh budaya asing dan hubungan antar budaya
7.2     Mendeskripsikan potensi keberagama budaya yang ada di masyarakat setempat kaitanya dengan budaya nasional
7.3    Mengidentifikasikan  berbagai alternatif penyelesaian masalah akibat adanya keberagaman sosial
7.4     Menunjukkan sikap toleransi dan empati sosial terhadap keberagaman sosial
       
A.    PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Menurut Koentjaraningrat (2000:181) kebudayaan dengan kata dasar budaya berasal dari bahasa sangsakerta ”buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau “akal”. Jadi Koentjaraningrat, mendefinisikan budaya sebagai “daya budi” yang berupa cipta, karsa dan rasa, sedangkan Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa itu.
Koentjaraningrat juga menerangkan bahwa pada dasarnya banyak sarjana yang membedakan antara budaya dan kebudayaan, dimana budaya merupakan perkembangan majemuk budi daya, yang berati daya dari budi. Namun, pada kajian Antropologi, budaya dianggap merupakan singkatan dari kebudayaan, tidak ada perbedaan dari definsi.
Jadi, kebudayaan atau disingkat “budaya”, menurut Koentjaraningrat  merupakan “keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.”
Dalam Bahasa Inggris Kebudayaan di terjemahkan dari istilah Culture yang berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah (bertani). Dengan demikian Culture atau Cultuur  diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.

Lalu, dilain pihak Clifford Geertz mengatakan bahwa kebudayaan merupakan sistem mengenai konsepsi-konsepsi yang diwariskan dalam bentuk simbolik, yang dengan cara ini manusia dapat berkomunikasi, melestarikan, dan mengembangkan pengetahuan dan sikapnya terhadap kehidupan. (Abdullah, 2006:1)
Lebih sepesifik lagi, E. B Taylor, dalam bukunya “Primitive Cultures”, mengartikan kebudayaan sebagai keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.” (Setiadi, 2007:27)

Sementara Melville J. Herskovits Memandang kebudayaan sebagai suatu yang superorganic karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi tetap hidup terus walaupun orang-orang yang menjadi anggota masyarakat senantiasa silih berganti disebabkan kematian dan kelahiran.

Dari berbagai definisi diatas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa kebudayaan atau budaya merupakan sebuah sistem, dimana sistem itu terbentuk dari perilaku, baik itu perilaku badan maupun pikiran. Dan hal ini berkaitan erat dengan adanya gerak dari masyarakat, dimana pergerakan yang dinamis dan dalam kurun waktu tertentu akan menghasilkan sebuah tatanan ataupun sistem tersendiri dalam kumpulan masyarakat.

B.    UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Kebudayaan yang ada di masyarakat dapat dilihat dari unsur-unsur yang melekat sebagai satu kesatuan. Berikut adalah pendapat beberapa ahli yang bisa dijadikan acuan untuk memahami kebudayaan.
1.    Melville J. Herskovits menyebutkan ada 4 unsur pokok kebudayaan, yaitu sebagai berikut :
    •    Alat-alat teknologi
    •    System ekonomi
    •    Keluarga
    •    Kekuasaan politik
2.    Bronislaw Malinowski, menyebutkan 4 unsur, yaitu :
    •    Sistem norma yang memungkinkan kerjasama antara organisasi masyarakat
    •    Organisasi ekonomi
    •    Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan seperti keluarga.
    •    Organisasi Kekuatan (Politik)
3.    Clyde Klusckhohn, menyebutkan 7 unsur, yaitu :
Unsur kebudayaan besar(cultural universal)
a. Sistem peralatan dan Perlengkapan hidup (homo faber)
Merupakan produk manusia sebagai homo faber. Bersumber dari pemikirannya yang cerdas dan dibantu dengan tangannya manusia dapat membuat dan mempergunakan alat, dengan alat-alat ciptaannya itulah manusia dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya .
b. Sistem mata pencaharian hidup dan system ekonomi (homo ekonomicus)
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus, yaitu menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
c. Sistem organisasi kemasyarakatan (homo socius)
Merupakan prodak manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah namun memiliki akal maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
d. Sistem bahasa (homo longuens)
Merupakan produk manusia sebagai homo longuens. Manusia yang mempunyai bahasa, atau symbol-simbol untuk memaknai sesuatu.
e. Kesenian
Merupakan ketrampilan untuk mengekspresikan atau mengkomunikasikan  perasaan atau nilai-nilai keindahan. Di dalam kesenian salah satu unsur yang sangat penting adalah unsur estetika (rasa keindahan).Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.Rasa seni terdapat pula pada semua manusia untuk memenuhi kebutuha jiwanya. Di dalam seni inilah si pencipta ingin menyampaikan rasa indahnya kepada orang lain.
f. Sistem pengetahuan (homo safiens)
Merupakan prodak manusia sebagai homo safiens. Pengetahuan YANG dapat diperoleh dari pemikiran sendiri maupun dari orang lain.
g. Sistem religius (homo religius)
Merupakan produk manusia sebagai homo religius. Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur tanggap bahwa diatas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar. Karena itu manusia takut sehingga menyembahnya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.

1. Peralatan dan Perlengkapan Hidup
Sistem peralatan dan perlengkapan hidup manusia terdiri dari: alat-alat produktif; wadah-wadah dan tempat-tempat menaruh barang, makanan dan minuman; pakaian dan perhiasan; tempat berlindung dan perumahan; senjata.
a. Alat-alat produktif
terdiri dari berbagai jenis alat yang semuanya digunakan sebagai peralatan dalam pengerjaan pekerjaan produktif  baik yang berhubungan dengan mata pencaharian maupun untuk membuat benda atau barang-barang keperluan mereka sehari-hari. Alat-alat tersebut antara lain terdiri dari alat-alat pertanian, alat yang digunakan untuk mencari ikan, alat-alat pertukangan, alat-alat pendulangan dan penggosokan intan dsb.
c. Wadah
untuk menaruh barang, makanan dan minuman terbuat dari berbagai macam bahan antara lain : bambu, rotan, tembikar dan logam.
d. Senjata
Alat yang biasanya bersifat mematikan maupun melukai, yang peruntukannya digunakan untuk menghalau, berburu dan membunuh binatang pada masyarakat tradisional. Dan juga untuk saling membunuh dan melukai disaat terjadi peperangan.
e.Pakaian dan perhiasan
Pakaian awalnya dikenal untuk melindungi tubuh dari hawa dingin atau cuaca yang tidak bersahabat, kemudian berkembang sebagai untuk menutupi diri dari apa yang dianggap sebagai unsur-unsur malu. Seperti pakaian dari kulit hewan, baju gamis arab untuk cuaca ekstrim panas, kebaya dan sebaginya. Sementara perhiasan biasanya dimaknai sebagai symbol status dan penambah nilai estetis bagi setiap orang seperti : anting, gelang, kalung, behel gigi, sepatu.
f.Perumahan
Perumahan awalnya digunakan sebagai tempat berlindung, pada masyarakat perumahan berbentuk gua-gua yang siap untuk ditinggali.

2. Sistem mata pencaharian
Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalah-masalah mata pencaharian tradisional saja, di antaranya:
    * Berburu dan meramu
    * Beternak
    * Bercocok tanam di ladang
    * Menangkap ikan

3. Sistem kekerabatan dan organisasi sosial
a. Sistem Kekerabatan
Kekerabatan adalah unit-unit social yang terdiri dari beberapa keluaraga yang mempunyai hubungan darah atau hubungan perkawinan.Yang termasuk ke dalam anggota kekerabatn adalah ayah,ibu,anak-anak,menantu cucu,kakak,paman,bibi,kakek-nenek,dan seterusnya.
Suatu perkawinan membuat dua kelompok kerabat besar bergabung menjadi satu. Hubungan ini tidak terbatas dalam bidang kekeluargaan saja,tetapi juga kadang-kadang dalam bidang social,budaya,ekonomi bahakan politik.
Kelompok kekerabatan umumnya dapat dibedakan atas beberapa jenis.
1. Keluarga Ambilineal Kecil. Kelompok kekerabatan ini biasanya beranggotakan kira-kira 25-30 orang.Keluarga ambilineal kecil ini menghidupkan rasa solidaritasnya karena mereka menguasai sejumlah harta produktif yang dapat dinikmati bersama. Harta produktif itu biasanya berupa tanah,kolam,kebun,sawah,dan ternak.
2. Keluarga Ambilineal Besar. Anggota dalam kelompok ini terdiri atas beberapa generasi hingga jumlah yang demikian banyak itu,anggota kelompok tidak lagi saling mengenal secara mendalam.Mereka akan berkumpul pada saat-saat tertentu saja,seperti pada saat upacara keagamaan.
3. Klen kecil. Klen kecil merupakan suatu bentuk kelompok kekerabatan berdasarkan ikatan melalui garis-garis keturunan lelaki saja atau garis keturunan perempuan saja. Umumnya, mereka mengetahui hubungan kekerabatan di antara mereka. Mereka saling mengenal dan bergaul karena sebagian besar masih tinggal bersama dalam satu desa atau lingkungan pemukiman,bahkan dalam satu rumah.
4. Klen Besar. merupakan kelompok kekerabatan yang terdiri dari semua kerturunan seorang nenek moyang baik laki-laki maupun peremouan. Keanggotaanya ditarik menurut garis keturunan atau garis keturunan ayah.karena jumlahnya mencapai ribuan orang.umunya mereka tidak saling mengenal.Namun demikin klen besar disatukan oleh tanda lahiriah yang dimiliki bersama.biasaynya berupa nama,nyanyian,dongen2 suci dan lambang.
5. Fratri,adalah kelompok-kelompok kekearabatan yang patrilineal (menurut garis keturunan ayah) atau matrilineal (menurut garis keturunan ibu). Sifatnya local dan merupakan gabungan dari kelompok-kelompok klen setempat,baik yang berskala besar maupun yang berskala kecil.
6. Paroh Masyarakat (Moeity ).adalah kelompok kekerabatan gabungan klen seperti fratri,tetapi selalu merupakan separoh dari suatu masyarakat. Paroh masyarakat merupakan gabungan dari beberapa klen kecil atau klen besar.
b. Organisasi Sosial
Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri. Seperti pada bidang pendidikan, Kesehatan, ekonomi.

4. Sistem Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi antaranggota masyarakat. Bahasa juga menunjukkan perbedaan antara satu penutur dengan penutur lainnya, tetapi masing-masing tetap mengikat kelompok penuturnya dalam satu kesatuan sehingga mampu menyesuaikan dengan adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat. Selain itu, fungsi bahasa juga melambangkan pikiran atau gagasan tertentu, dan juga melambangkan perasaan, kemauan bahkan dapat melambangkan tingkah laku seseorang.
Secara umum ada empat fungsi bahasa yaitu :
a. Alat untuk menyatakan ekspresi diri
Bahasa menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam dada kita, sekurang-kurangnya untuk memaklumkan keberadaan kita.
b. Alat komunikasi
Bahasa merupakan saluran perumusan maksud yang melahirkan perasaan dan memungkinkan adanya kerjasama antarindividu.
c. Alat mengadakan integrasi dan adaptasi sosial
Bahasa merupakan salah satu unsure kebudayaan yang memungkinkan manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman tersebut, serta belajar berkenalan dengan orang-orang lain.

d. Alat mengadakan kontrol sosial
Bahasa merupakan alat yang dipergunakan dalam usaha mempengaruhi tingkah laku dan tindak tanduk orang lain. Bahasa juga mempunyai relasi dengan proses-proses sosialisasi suatu masyarakat.

5. Kesenian
Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.
Cabang seni di bedakan menjadi dua yaitu
a. Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Seni rupa dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu seni rupa murni atau seni murni, kriya, dan desain. Seni rupa murni mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasan eksresi pribadi, sementara kriya dan desain lebih menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi.
b. Seni Suara adalah kesenian yang bisa dinikmati manusi dengan medium telinga atau didengar. Seperti seni sastra puisi, music dan instrumental.

6. Sistem Ilmu dan Pengetahuan
Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan dimiliki oleh semua suku bangsa di dunia. Mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, intuisi, wahyu, dan berpikir menurut logika, atau percobaan-percobaan yang bersifat empiris (trial and error).
Sistem pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi:
    * pengetahuan tentang alam
    * pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan dan hewan di sekitarnya
    * pengetahuan tentang tubuh manusia, pengetahuan tentang sifat dan tingkah laku sesama manusia
    * pengetahuan tentang ruang dan waktu

7. Sistem Kepercayaan
Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia dalam menguasai dan mengungkap rahasia-rahasia alam sangat terbatas. Secara bersamaan, muncul keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari sistem jagad raya ini, yang juga mengendalikan manusia sebagai salah satu bagian jagad raya. Sehubungan dengan itu, baik secara individual maupun hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan dari religi atau sistem kepercayaan kepada penguasa alam semesta.
Agama dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan kebudayaan. Dictionary of Philosophy and Religion (Kamus Filosofi dan Agama) mendefinisikan Agama sebagai berikut:
    ... sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama untuk beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang terkait dengan sikap yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan kebahagiaan sejati.
Dalam Pengertian yang umum Agama didasarkan pada apa yang diturunkan Tuhan berupa Wahyu atau Firman yang terkumpul dalam Kitab suci. Sementara Kepercayaan diartikan sebagai sangkaan manusia terhadap kekuatan magis yang terdapat di alam semesta, seperti pohon, batu, matahari dengan legenda-legenda yang di sampaikan turun temurun membentuk pemujaan animisme dinamisme.

Evaluasi kompetensi siswa 4

1.    Suatu kelompok kekerabatan yang terdiri atas gabungan keluarga luas yang berasal dari nenek moyang dan antara satu dan yang lain terikat garis keturunan yang sama laki-laki atau wanita disebut……..
a.    Klan kecil   
b.    Klan besar  
c.    Multicultural
d.    Patrilineal
e.    Marga
2.    Di bawah ini ada beberapa unsur-unsur kebudayaan kecuali
a.    Kekayaan   
b.    Bahasa  
c.    Kesenian
d.    system pengetahuan
e.    agama
3.    Kelompok-kelompok kekerabatan yang menurut garis keturunan dari fihak ayah disebut….
a. Patrilineal     
b. Matrilineal    
c. Klan besard. klan kecil e. keluarga
4.    Kelompok-kelompok kekerabatan yang menurut garis keturunan dari fihak ibu  disebut….
a.    Matrilineal  
b.    Patrilineal  
c.    Klan kecil
d.    keluarga
e.    Klan besar
5.    Melalui bahasa manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat. Fungsi bahasa secara umum kecuali……..
a.    Sebagai alat berkonflik
b.    Sebagai alat berekspresi
c.    Sebagai alat berkomunikasi
d.    Sebagai alat untuk mengadakan integrasi
e.    Sebagai alat adaptasi social
6.    Kata budaya berasal dari bahasa sangsekerta yang berarti ….
a.    Karsa
b.    Rasa
c.    Cipta
d.    Akal
e.    Jiwa
7.    Berikut ini termasuk kedalam system mata pencaharian, kecuali…
a.  berburu
b. memasak
c. beternak
d. menangkap ikan
e. bercocok tanam
8.     Senjata yang dipakai oleh beberapa suku termasuk dalam system ….
a. mata pencaharian
b. kekerabatan
c. kesenian
d. pelengkapan hidup
e. kebutuhan hidup
9. Patung dan lukisan termasuk ke dalam system kesenian ….
a. seni teatrikal
b. seni music
c. seni rupa
d. seni grafis
e. seni kontemporer
10. Keyakinan yang didasarkan pada apa yang diturunkan dari wahyu tuhan disebut…
a. kepercayaan
b. agama
c. ideology
d. animisme
e. dinamisme

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1.    Jelaskan definisi kebudayaan menurut Koentjaraningrat ?
2.    Sebutkan 4 unsur kebudayaan menurut Melville J. Herskovits ?
3.    Sebutkaan 6 hal yang termasuk dalam system pealatan dan perlengkapan hidup ?
4.    Jelaskan yang dimaksud dengan system kekerabatan ?
5.    Jelaskan pengertian keluarga ambilineal besar ?
6.    Jelaskan definisi Klan Kecil ?
7.    Apa yang dimaksud dengan Frati ?
8.    Sebutkan 4 fungsi bahasa ?
9.    Seburkan 4 kelompok system pengetahuan ?
10.    Apa perbedaan antara Agama dengan kepercayaan ?

STRUKTUR SOSIAL


BAB 1
STRUKTUR SOSIAL

Standar kompetensi :  5.  Memahami Struktur Sosial serta Berbagai Faktor Penyebab Konflik dan Mobilitas Sosial
Kompetensi Dasar    : 5.1  Mendeskripsikan bentuk-bentuk struktur sosial dalam fenomena kehidupan
Tujuan Kegiatan Belajar (TKB)
Setelah melakukan kegiatan belajar, siswa dapat :
1.    Menjelaskan definisi struktur sosial
2.    Mengidentifikasi Struktur sosial
3.    Mendeskripsikan fungsi struktur sosial
4.    Menjelaskan bentuk struktur sosial

RINGKASAN MATERI
A. Definisi Struktur Sosial
Secara harfiah, struktur bisa diartikan sebagai susunan atau bentuk. Struktur tidak harus dalam bentuk fisik, ada pula struktur yang berkaitan dengan sosial. Menurut ilmu sosiologi, struktur sosial adalah tatanan atau susunan sosial yang membentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Susunannya bisa vertikal atau horizontal.
Para ahli sosiologi merumuskan definisi struktur sosial sebagai berikut:
1.    George Simmel: struktur sosial adalah kumpulan individu serta pola perilakunya.
2.    George C. Homans: struktur sosial merupakan hal yang memiliki hubungan erat dengan perilaku sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari.
3.    William Kornblum: struktur sosial adalah susunan yang dapat terjadi karena adanya pengulangan pola perilaku undividu.
4.    Soerjono Soekanto: struktur sosial adalah hubungan timbal balik antara posisi-posisi dan peranan-peranan sosial.
   
B. Hakikat Struktur Sosial
Suatu sistem sosial tidak hanya berupa kumpulan individu tetapi juga berupa hubungan-hubungan sosial dan sosialisasi yang membentuk nilai-nilai dan adat istiadat sehingga terjalin kesatuan hidup bersama yang teratur dan berkesinambungan.
Struktur sosial adalah cara bagaimana suatu masyarakat terorganisasi dalam hubungan-hubungan yang dapat diprediksikan melalui pola perilaku berulang antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat tersebut. Struktur sosial dapat diartikan sebagai jalinan antara struktur-struktur sosial yang pokok yaitu kaidah-kaidah / norma-norma sosial, lembaga-lembaga sosial dan lapisan-lapisan sosial.
Dari difinisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa setiap struktur social yang muncul dalam kehidupan masyarakat dapat terjadi karena ada unsur-unsur sebagai berikut:
a.    Individu
           Individu sebagai pembentuk masyarakat dalam hal ini juga bertindak sebagai pembentuk struktur social. Tidak ada struktur socialpun yang yang dapat berdiri sendiri tanpa peranan individu-individu dalam masyarakat.
b.    Interaksi
Walaupun sederhana pola interaksi antarindividu dalam masyarakat juga membentuk struktur social. Disinilah akan ditentukan apakah struktur social yang terbentuk akan mengarah pada integrasi atau disintegrasi
Adapun elemen dasar dari struktur social itu adalah sebagai berikut :
1.  Status sosial
         Status sosial merupakan kedudukan atas posisi sosial seseorang dalam kelompok masyarakat. Status sosial terbagi menjadi tiga yaitu sebagai berikut,
a.    Ascribed Status
Status yang diperoleh secara otomatis atau dengan sendirinya, karena kelahiran atau keturunan.
Contoh : gelar kebangsawanan, jenis kelamin
b.    Achieved Status
Status yang diperoleh dengan usahanya sendiri.
Contoh : gelar kependidikan.
c.    Assigned Status
Status yang didapatkan karena jasa-jasanya yang tertentu.
Contoh : pemberian gelar kepahlawanan, piagam penghargaa dll.
2.      Peran sosial
Peran sosial adalah seperangkat harapan terhadap seseorang yang menempati suatu posisi atau status sosial tertentu.
3.      Kelompok
         Kelompok adalah sejumlah orang yang memiliki norma – norma ,nilai-nilai,dan harapan yang sama , serta secara sadar dan teratur saling interaksi.
4.  institusi/lembaga
     Institusi adalah pola terorganisai dan kepercayaan dan perilaku yang dipusatkan pada kebutuhan tertentu.
 
C. Ciri-ciri Struktur Sosial
1.  Muncul pada kelompok masyarakat
Struktur sosial hanya bisa muncul pada individu-individu yang memiliki status dan peran. Status dan peranan masing-masing individu hanya bisa terbaca ketika mereka berada dalam suatu sebuah kelompok atau masyarakat.
Pada setiap sistem sosial terdapat macam-macam status dan peran indvidu. Status yang berbeda-beda itu merupakan pencerminan hak dan kewajiban yang berbeda pula.
2.  Berkaitan erat dengan kebudayaan
Kelompok masyarakat lama kelamaan akan membentuk suatu kebudayaan. Setiap kebudayaan memiliki struktur sosialnya sendiri. Indonesia mempunyai banyak daerah dengan kebudayaan yang beraneka ragam. Hal ini menyebabkan beraneka ragam struktur sosial yang tumbuh dan berkembang di Indonesia.
Hal-hal yang mempengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia adalah sebagai berikut:
a.      Keadaan geografis
Kondisi geografis terdiri dari pulau-pulau yang terpisah. Masyarakatnya kemudian mengembangkan bahasa, perilaku, dan ikatan-ikatan kebudayaan yang berbeda satu sama lain.
b.      Mata pencaharian
Masyarakat Indonesia memiliki mata pencaharian yang beragam, antara lain sebagai petani, nelayan, ataupun sektor industri.
c.      Pembangunan
Pembangunan dapat memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia. Misalnya pembangunan yang tidak merata antra daerah dapat menciptakan kelompok masyarakat kaya dan miskin.
3.      Dapat berubah dan berkembang
Masyarakat tidak statis karena terdiri dari kumpulan individu. Mereka bisa berubah dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Karenanya, struktur yang dibentuk oleh mereka pun bisa berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
Ada juga ciri strukur social menurut ahli lain diantaranya:
a.    Bersifat abstrak
b.    Terdapat Dimensi Horisontal dan Vertikal
c.    Sebagai landasan sebuah proses sosial dalam suatu masyarakat

D. Jenis – jenis struktur  sosial  (Dilihat Dari Sifatnya)
1.      Struktur sosial Kaku
    suatu struktur sosial yang tidak dapat diubah dan anggota masyarakat menghadapi mobilitas sosial.
2.    Struktur sosial Luwes           
    Suatu struktur sosial yang dimana para anggota  masyarakat mempunyai kebebasan dalam melakukan mobilitas sosial dan perubahan.
3.    Struktur sosial Formal
    Struktur sosial yang yang diakui keberadaanya oleh pihak berwenang
4.    Struktur sosial InFormal
    Struktur sosial yang nyata keberadaanya tetapi tidak memiliki ketetapan hukum serta tidak diakui oleh lembaga dan pihak berwenang


E. Fungsi Struktur Sosial
1.  Fungsi Identitas
Struktur sosial berfungsi sebagai penegas identitas yang dimiliki oleh sebuah kelompok. Kelompok yang anggotanya memiliki kesamaan dalam latar belakang ras, sosial, dan budaya akan mengembangkan struktur sosialnya sendiri sebagai pembeda dari kelompok lainnya.
2.  Fungsi Kontrol
Dalam kehidupan bermasyarakat, selalu muncul kecenderungan dalam diri individu untuk melanggar norma, nilai, atau peraturan lain yang berlaku dalam masyarakat. Bila individu tadi mengingat peranan dan status yang dimilikinya dalam struktur sosial, kemungkinan individu tersebut akan mengurungkan niatnya melanggar aturan. Pelanggaran aturan akan berpotensi menibulkan konsekuensi yang pahit.
3.  Fungsi Pembelajaran
Individu belajar dari struktur sosial yang ada dalam masyarakatnya. Hal ini dimungkinkan mengingat masyarakat merupakan salah satu tempat berinteraksi. Banyak hal yang bisa dipelajari dari sebuah struktur sosial masyarakat, mulai dari sikap, kebiasaan, kepercayaan dan kedisplinan.

F.     Bentuk Struktur Sosial
    Bentuk struktur sosial terdiri dari stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial. Masing-masing punya ciri tersendiri.
1.     Stratifikasi Sosial
      Stratifikasi berasal dari kata strata atau tingkatan. Stratifikasi sosial adalah struktur dalam  masyarakat yang membagi masyarakat ke dalam tingkatan-tingkatan.
    Ukuran yang dipakai bisa kekayaan, pendidikan, keturunan, atau kekuasaan. Max Weber menyebutkan bahwa kekuasaan, hak istimewa dan prestiselah yang menjadi dasar terciptanya stratifikasi sosial. Adanya perbedaan dalam jumlah harta, jenjang pendidikan, asal-usul keturunan, dan kekuasaan membuat manusia dapat disusun secara bertingkat. Ada yang berada di atas, ada pula yang menempati posisi terbawah.
    Berdasarkan sifatnya, stratifikasi sosial dapat dibagi menjadi 2:
a.    Stratifikasi Sosial Tertutup
      Adalah stratifikasi sosial yang tidak memungkinkan terjadinya perpindahan posisi (mobilitas sosial)
b.    Stratifikasi Sosial terbuka
         Adalah stratifikasi yang mengizinkan adanya mobilitas, baik naik ataupun turun. Biasanya stratifikasi ini tumbuh pada masyarakat modern.
c.    Stratifikasi Sosial Campuran
         Hal ini bisa terjadi bila stratifikasi sosial terbuka bertemu dengan stratifikasi sosial tertutup. Anggotanya kemudian menjadi anggota dua stratifikasi sekaligus. Ia harus menyesuaikan diri terhadap dua stratifikasi yang ia anut.

Dalam kehidupan masyarakat terkadang tingkatan individu dapat mengalami perubahan karena adaanya mobilitas social. Yang mana bentuk-bentuk mobilitas sosial: 
a.     Mobilitas Sosial Horizontal
         Di sini, perpindahan yang terjadi tidak mengakibatkan berubahnya status dan kedudukan individu yang  melakukan  mobilitas.
b.     Mobilitas Sosial Vertikal
         sosial yang terjadi mengakibatkan terjadinya perubahan status dan kedudukan individu.

 Mobilitas sosial vertikal terbagi menjadi 2:
•    Vertikal naik
      Status dan kedudukan individu naik setelah terjadinya mobilitas sosial tipe ini.
•    Vertikal turun
      Status dan kedudukan individu turun setelah terjadinya mobilitas sosial tipe ini.
c.      Mobilitas antargenerasi
         Ini bisa terjadi bila melibatkan dua individu yang berasal dari dua generasi yang berbeda.
d.    Mobilitas Intergenerasi
    Ini hanya melibatkan satu individu, yang dilihat dari perubahan status dan kedudukannya dari satu waktu ke waktu

Faktor-faktor yang mempengaruhi stratifikasi sosial atau criteria yang dijadikan kuran untuk mengelompokkan anggota masyarakat antara lain sebagai berikut:
a. Dasar ekonomi/kekayaan
Berdasarkan status ekonomi yang dimilikinya, masyarakat dibagi menjadi:
1)      Golongan Atas
         Termasuk golongan ini adalah orang-orang kaya, pengusaha, penguasan atau orang yang memiliki 1`penghasilan besar.
2)      Golongan Menengah
         Terdiri dari pegawai kantor, petani pemilik lahan dan pedagang.;
3)      Golongan Bawah
         Terdiri dari buruh tani dan budak.
•    Kelas atas, yaitu orang-orang yang karena penghasilan atau kekayaannya  dengan leluasa dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan  hidupnya
•    Kelas menengah, yaitu orang-orang yang karena penghasilan dan kekayaannya dapat leluasa memenuhi kebutuhan hidup mendasarnya, tetapi tidak leluasa untuk kebutuhan-kebutuhan lainnya
•    Kelas bawah, yaitu orang-orang yang dengan sumberdaya ekonominya hanya dapat memenuhi kebutuhan hidup mendasarnyanya, tetapi tidak leluasa, atau bahkan tidak mampu untuk itu.
b. Dasar pendidikan
Orang yang berpendidikan rendah menempati posisi terendah, berturut-turut hingga orang yang memiliki pendidikan tinggi. Status sseorang juga ditentukan oleh penguasaan atau keahlian khusus lain seperti dalam bidang agma, ketrampilan, kesaktian dll.
c. Dasar kekuasaan
Stratifikasi jenis ini berhubungan erat dengan wewenang atau kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang. Semakin besar wewenang atau kekuasaan seseorang, semakin tinggi strata sosialnya. Penggolongan yang paling jelas tentang stratifikasi sosial berdasarkan kekuasaan terlihat dalam dunia politik.
d.  keturunan
Keturunan yang dimaksud adalah keturunan yang berdasarkan kebangsawanan atau kehormatan bukan kekayaan atau kekuasan. Ketururnan bangsawan biasanya akan menempati lapisan atas.

Dampak adanya stratifikasi sosial:
a. Dampak Positif
Orang yang berada pada lapisan terbawah akan termotivasi dan terpacu semangatnya untuk bisa meningkatkan kualitas dirinya, kemudian mengadakan mobilitas sosial ke tingkatan yang lebih tinggi.
b. Dampak Negatif
Dapat menimbulkan kesenjangan sosial

Status sosial
Unsur penting dalam stratifikasi sosial adalah status. Apakah status? Status adalah Posisi atau kedudukan atau tempat seseorang atau kelompok dalam struktur sosial masyarakat atau pola hubungan sosial tertentu.
Status seseorang dapat diperoleh sejak kelahirannya (ascribed status), diberikan karena jasa-jasanya (assigned status), atau karena prestasi dan perjuangannya (achived status). Masyarakat modern lebih menghargai status-status yang diperoleh melalui prestasi atau perjuangan, masyarakat feudal lebih menghargai status yang diperoleh sejak lahir.
Apakah kelas sosial?
•    Segolongan orang yang menyandang status relatif sama
•    Memiliki cara hidup tertentu
•    Sadar akan privelege (hak istimewa) tertentu, dan
•    memiliki prestige (gengsi kemasyarakatan) tertentu
Apakah simbol status?
•    Simbol “sesuatu” yang oleh penggunanya diberi makna tertentu
•    Ciri-ciri/tanda-tanda yang melekat pada diri seseorang atau kelompok yang secara relatif dapat menunjukkan statusnya
•    Antara lain: cara berpakaian,cara berbicara, cara belanja, desain rumah, cara mengisi waktu luang, keikutsertaan dalam organisasi, tempat tinggal,cara berbicara, perlengkapan hidup, akses informasi, dst.
Konsekuensi perbedaan status dalam pelapisan sosial masyarakat?
•    Cara hidup (cara berfikir, berperasaan dan bertindak) yang berbeda: sikap politik, kepedulian sosial, keterlibatan dalam kelompok sosial, dst.). Ingat: PS = f(S + K), bahwa perilaku sosial pada dasarnya merupakan fungsi dari struktur sosial dan kebudayaan.  Jawablah: mengapa seorang individu menyebut orangtuanya sebagai mama dan papa, bukan ayah dan ibu, bukan bapak dan ibu, atau bapak dan simbok?
•    Prestige (gengsi/kehormatan sosial) yang berbeda
•    Privilege (hak istimewa) yang berbeda
•    Peluang Hidup Yang Berbeda



2. Diferensiasi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, diferensiasi sosial adalah penggolongan masyarakat atas perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau sejajar. Seperti perbedaan suku, agama, ras, bahasa dl.
Diferensiasi social ditandai oleh cirri-ciri berikut ini:
•    ciri fisik     : warna kulit, bentuk muka, rambut , hidung, mata dsb
•    ciri social     : peran social, status social, prestise dan kekuasaan dsb
•    ciri budaya     : agama, kepercayaan, bahasa, kesenian, profesi, pakaian, dsb
Adzan wahiddien menjelaskan pengelompokan dalam masyarakat terbentuk atas delapan criteria diferensiasi sosial, antara lain:
1.    Diferensiasi Ras
Ras adalah suatu kelompok manusia yang memiliki cirri-ciri fisik bawaan yang sama. Diperensiasi ras adalah pengelompokan masyarakat berdasarkan ciri-ciri fisiknya.
Secara garis besar manusia terbagi kedalam ras-ras sebagai berikut:
a.   Menurut  A..L. Krober
1)   Austroloid, mencakup penduduk asli Australia (Aborigin).
2)   Mongoloid
-    Asiatik Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah dan Asia Timur).
-    Malayan Mongoloid (Asia Tenggara dan Penduduk Asli Taiwan).
-    American Mongoloid (Penduduk asli Amerika).
3)   Kaukasoid
-    Nordic (Erofa Utara, sekitar Laut Baltik).
-    Alpine (Erofa Tengah dan Erofa Timur).
-    Mediterania (sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, Iran).
-    Indic (Pakistan, India, Bangladesh, Sri Langka).
4)  Negroid
-    African Negroid (Benua Afrika).
-    Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Malaya yang dikenal dengan nama orang Semang, Filipina).
-    Malanesian (Irian, Melanesia).
5)  Ras-ras Khusus (tidak dapat diklasifikasikan kedalam empat ras pokok)
-    Bushman (gurun Kalahari, Afrika Selatan).
-    Veddoid (pedalaman Sri Langka, Sulawesi Selatan).
-    Polynesian (kepulauan Micronesia, dan Polinesia).
-    Ainu ( di pulau Hokkaido dan Karafuto Jepang).

b.   Menurut Ralph Linton
1)    Mongoloid
Ciri-ciri:
-    kulit kuning sampai sawo mateng
-    rambut lurus
-    bulu badan sedikit
-    mata sipit (Asia Mongoloid)
•    Mongoloid Asia : Sub Ras Tionghoa (Jepang, Vietnam, Taiwan)
Sub Ras Melayu (Malaysia, Filipina, Indonesia)
•    Mongoloid Andian (orang Indian di Amerika)
2)    Kaukasoid
Ciri-ciri:
-    hidung mancung
-    kulit putih
-    rambut pirang sampai coklat kepirang kehitaman
-    kelopak mata lurus
•    Ras Nordic
•    Alpin Mediteran
•    Armenoid
•    India
3)  Negroid
Ciri-ciri:
-    rambut keriting
-    kulit hitam
-    bibir tebal
-    kelopak mata lurus
       Indonesia didiami oleh bermacam-macam Sub Ras, antara lain:
•    Negrito, suku Semang di Semenanjung Malaya dan sekitarnya.
•    Veddoid, suku Sakai di Riau, Kubu di Sumatra Selatan, Toala dan Tomuna di   Sulawesi.
•    Neo Melanosoid, kepulauan Kei dan Aru.
•    Melayu:
-    Melayu Tua (Proto Melayu), orang Batak, Toraja dan Dayak.
-    Melayu Muda (Deutro Melayu), orang Aceh, Minang, Bugis/Makasar.
2.      Diferensiasi Suku Bangsa (Etnis)
Menurut Hassan Shadily MA, suku bangsa atau etnis adalah segolongan rakyat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis.
Diferensiasi suku bangsa merupakan penggolongan manusia berdasarkan ciri-ciri biologis yang sama, seperti ras, namun suku bangsa memiliki kesamaan budaya sebagai berikut:
-    Ciri fisik
-    Bahasa daerah
-    Kesenian
-    Adat-istiadat
Suku bangsa yang ada di Indonesia yaitu sebagai berikut:
•    Pulau Sumatra : Aceh, Batak, Minangkabau, Bengkuku, Jambi, Palembang, Melayu dan sebagainya.
•    Pulau Jawa : Sunda, Jawa, Tengger dan sebagainya.
•    Pulau Kalimantan : Dayak, Banjar dan sebagainya.
•    Pulau Sulawesi : Bugis, Toraja, Minahasa, Toil-Toli, Makassar, Bolaang-mangondow, Gorontalo dan  sebagainya.

       •    Kepulauan Nusa Tenggara : Bali, Bima Lombok, Flores, Timoer, Rote.
       •    Kepulauan Maluku dan Irian : Ternate, Tidore, Dani Asmat.
3.      Diferensiasi Klen (Clan)
Klen / kerabat luas / keluarga besar. Klen merupakan kesatuan keturunan (genealogis), kesatuan kepercayaan (religiomagis) dan kesatuan adat (tradisi). Klen adalah system social berdasarkan ikatan darah atau keturunan yang sama umumnya terjadi di masyarakat unilateral baik melalui garis ayah (patrilineal) atau ibu (matrilineal).
a.  Klen atas dasar garis keturunan ayah (patrilineal) terdapat pada:
-    Masyarakat Batak (sebutan Marga)
-    Marga Batak Karo : Ginting, Sembiring, Singarimbun, Barus, Tambun, Paranginangin.
-    Marga Batak Toba : Nababan, Simatupang, Siregar.
-    Marga Batak Mandailing : Harahap, Rangkuti, Nasution, Batubara, Daulay.
         -    Masyarakat Minahasa (klennya disebut Fam) antara lain : Mandagi, Lasut, Tombokan, Pangkarego,   Paat, Supit.
         -    Masyrakat Ambon (klennya disebut Fam) antara lain : Pattinasarani, Latuconsina, Lotul, Manuhutu, Goeslaw.
         -    Masyarakat Flores (klennya disebut Fam) antara lain : Fernandes, Wangge, Da Costa, Leimena, Kleden, De-Rosari, Paeira.
      b.  Klen atas dasar garis keturunan ibu (matrilineal) antara lain terdapat pada masyarakat
-    Minangkabau, klennya disebut suku yang merupakan gabungan dari kampung-kampung, nama klennya antara lain : Koto, Piliang, Chaniago, Sikumbang, Melayu, Solo, Dalimo, Kampai dan sebagainya.
-    Masyarakat Flores, yaitu suku Ngadu juga menggunakan system matrilineal.
4.    Diferensiasi Agama
Diferensiasi agama adalah pengelompokan masyarakat berdasarkan agama/kepercayaannya. Di Indonesia kita mengenal agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghuchu, dan kepercayaan lainnya.
5.    Diferensiasi Profesi (pekerjaan)
Diferensiasi profesi adalah pengelompokan masyarakat atas dasar jenis pekerjaan atau profesinya. Profesi biasanya berkaitan dengan keterampilan khusus. Misal profesi guru memerlukan keterampilan khusus, seperti: pandai berbicara, bisa membimbing, sabar dan sebagainya. Perbedaan profesi akan mempengaruhi pola sikap dan prilaku dalam masyarakat Komunitas guru akan berbeda dengan komunitas pedagang, dokter, atau profesi lainnya.
6.    Diferensiasi Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan kategori dalam masyarakat yang didasarkan pada perbedaan fisisk biologis. Perbedaan biologis ini dapat kita lihat dari struktur organ reproduksi, bentuk tubuh, suara, dan sebagainya. Atas dasar itu maka ada kelompok laki-laki/pria dan kelompok wanita/perempuan.
7.    Diferensiasi Asal Daerah
Diferensiasi ini merupakan pengelompokan manusia berdasarkan asal daerah atau tempat tinggalnya, desa atau kota. Terbagi menjadi:
-    masyarakat desa : kelompok orang yang tinggal di pedesaan atau berasal dari desa.
-    Masyarakat kota : kelompok orang yang tinggal di perkotaan atau berasal dari kota.
Perbedaan orang desa dengan orang kota dapat ditemukan dalam hal-hal berikut:
-    perilaku
-    tutur kata
-    cara berpakaian
-    cara menghias rumah dan sebagainya.
8.    Diferensiasi Partai
Diferensiasi partai adalah perbedaan masyarakat dalam kegiatannya mengatur kekuasaan negara, yang berupa kesatuan-kesatuan social, seazas, seideologi dan sealiran.

G. PENGARUH BENTUK- BENTUK STRUKTUR SOSIAL DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
     1.   Pengaruh stratifikasi sosial antara lain:
    Cara Berpakaian
    Tempat Tinggal
    Cara Berbicara
    Pendidikan
    Kegemaran dan Rekreasi
     2.  Pengaruh Diferensiasi sosial antara lain :
    Rasialisme
    Etnosentrisme
    Kesombongan religius
    Primordialisme
    Sektarian (politik Aliran)



Evaluasi kompetensi siswa 1

A.   Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang benar!
1.      Struktur social adalah pola prilaku berulang-ulang yang menciptakan hubungan antar indiidu dan antar kelompok ddalam masyarakat.  Pernyataan di atas adalah pengertian struktur social menurut…..
    a.  kornblum      b. Coleman    c. George C. Homan       d. Talcott Parson        e. Soerjono Soekanto
2.    Struktur social apabila ditinjau secara vertical akan menghasilkan…….
    a. diferensiasi social                                                       d. dinamika social
    b. stratifikasi social                                                        e. peran dan status social
    c. struktur social
3.     Pola sikap dan prilaku yang harus diperbuat seseorang sesuai dengan status yang disandangnya dalam masyarakat disebut……
    a. diferensiasi social                                                       d. prilaku social
    b. stratifikasi social                                                        e. peran social
    c. status social
4.    Perbedaan antara ascribed status dengan assigned status terletak pada……
    a. cara mneggunakan status tersebut
    b. cara pemanfaatan bagi menusia
    c. prilaku masing-masing pemilik
    d. caara memperoleh
    e. reaksi masyarakat pada pemiliknya

5.     Profesi guru, dokter, insinyur tergolong contoh dari……
    a. Ascribed status                                                        d. Achieved status
    b. Assigned Status                                                      e. Role Status
    c. konflik status
6.     Yang bukan merupakan cirri dari struktur social ialah……
    a. struktur social merupakan seluruh kebudayaan masyarakat
    b. struktur social mengacu pada hubungan social yang dapat memberi bentuk dasar pada masyarakat
    c. struktur social mencakup semua hubungan social antara individu-individu pada saat tertentu
    d. struktur social merupakan tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat
    e. struktur social untuk menanamkan disiplin suatu kelompok
7.     Seorang wanita harus memilih sebagai wabita karier atau ibu rumah tangga, merupakan……
    a. konflik antar kelompok                                           d. konflik status pekerjaan
    b. konflik antar individu                                               e. konflik yang kompleks
    c. konflik status  yang bersifat individual
8.    Bila seseorang mengingat peranan dan status yang dimilikinya dalam struktur sosial, kemungkinan individu tersebut akan mengurungkan niatnya melanggar aturan. Hal ini merupakan fungsi struktur social sebagai…….
    a. Kontrol          b. Pembelajaran       c. Identitas             d. Peran               e. Penyatu
9.    lapisan social yang bersifat terbuka memberikan ruang gerak yang cukup luas terhadap kemungkinan pindahnya seseorang dari satu lapisan ke lapisan yang lain. Dibawah ini satu-satunya yang tidak memungkinkan terjadinya stratifikasi terbuka ialah…..
    a. kekayaan      b. kasta                    c. kepandaian       d. kekuasaan        e. kedudukan
10.  Timbulnya stratifikasi social disebabkan oleh adanya ……
    a. kedudukan yang berlapis-lapis                                d. peran yang dihormati oleh kelompok
    b. sesuatu yang dianggap berbeda                             e. hak dan kewajiban anggota masyarakat
    c. sesuatu yang dihargai lebih oleh masyarakat
11.    Pada masyarakat manapun kita selalu menjumpai adanya pembedaan tingkatan dalam masyarakat sehingga kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ……
    a. pelapisan social merupakan kemauan masyarakat
    b. berlaku dalam masyarakat yang majemuk
    c. tidak terjadi pada masyarakat tradisional
    d. pelapisan berlaku universal
    e. diberikan pada kelompok elit.
12.  Pelapisan masyarakat menjadi kelas atas, kelas menengah dan kelas bawah berdasarkan atas criteria…..
    a. social                   b. politik                    c. kekayan                 d. peran social              e. budaya
13.    Sebelum budaya asing masuk wilayah Indonesia, stratifikasi social masyarakat Indonesia bersifat……
    a. agraris                 b. feodal                   c. modern                   d. colonial                      e. kuno  
14.    Berikut adalah hal-hal yang menandai diferensiasi social, kecuali…….
    a.  suku bangsa, klan, bahasa                                 d. klan, ras, kepandaian
    b. ras, suku bangsa, profesi                                    e. asal daerah, agama, profesi
    c. partai, agama, jenis kelamin
15.    Berikut ini cirri-ciri ras, kecuali…..
    a. warna kulit       b. bentuk mata      c. bentuk wajah     d. bentuk kepala     e. induk bahasa yang ssama
16.  Diferensiasi social atas daras profesi yang merupakan penyebab timbulnya perbedaan kelas social adalah perbedaan……
    a. usia                                                                       d. mata pencaharian
    b. tinggi rendahnya profesi                                     e. penghasilan yang didapat 
    c. sikap penampilan
17.    Perbedaan penghasilan, pendidikan dan ketrampilan dapat dijadikan petunjuk diferensiasi social atas dasar……
    a. ras                        b. umur                   c. jenis kelamin           d. profesi                 e. kesukuan  
18.    Tumpang tindihnya keanggotaan masyarakat akibat diferensiasi social disebut……..
    a. konsolidasi social                                                  d. interseksi social
    b. kemajemukan social                                            e. heterogenitas social
    c. homogenitas social
19.    Konflik social yang terjadi di Poso, Ambon yang dilatarbelakangi oleh factor agama mrupakan pengaruh negative dari………..
    a. stratifikasi social                                                   d. diferensiasi social
    b. perubahan social                                                  e. peran social
    c. dinamika social
20.     Munculnya sebutan Negara industry, Negara berkembang dan Negara terbelakang dalam stratifikasi social masyarakat didasarkan pada criteria…….
    a. politik            b. industry                 c. social                       d. budaya                e. pertahanan

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1.    Bedakan difinisi status social dan peran social ?
2.    Berikan contoh bahwa seseorang tidak hanya menyandang satu status social?
3.     Sebutkan ciri-ciri struktur social ?
4.    Mengapa konflik peran bisa terjadi?
5.     Jelaskan fungsi pembelajaran dalam struktur social ?
6    Apa beda stratifikasi social terbuka dengan stratifikasi social tertutup ?
7.     Berikan contoh struktur social luwes dalam kehidupan masyarakat ?
8.    Sebutkan bentuk-bentuk diferensiasi dalam masyarakat ?
9.    Sebutkan dampak positif adanya stratifikasi social ?
10.    Apakah pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan daari adanya diferensiasi social ?